SUMEDANGEKSPRES.COMÂ – Dua bulan menjelang Idul Adha, kini sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi lokal menjadi incaran
Jenis sapi tersebut banyak diminati warga yang ingin berkurban saat Idul Adha karena harganya yang relatif murah, sekitar Rp 18 juta saja perekornya. Harga itu pun terbilang ekonomis.
Peternak sapi asal Kecamatan Cisitu Eruk mengatakan sapi Peranakan Ongole kini agak sulit ditemukan di wilayah Sumedang. Karena, sudah sedikit peternak yang membesarkan sapi jenis Ongole.
Baca Juga:Dinilai Sudah tak layak Pakai, Kantor Diskominfosanditik Segera Dibangun di PPKSSMPN 8 Sumedang Sepi Peminat, Padahal Berada Di Kawasan Perkotaan
“Sekarang cari sapi PO sulit. Kelangkaan sapi jenis PO itu karena proses inseminasi buatan yang selama ini dilakukan menghasilkan keturunan sapi jenis simmental dan limosin,” ujar Eruk, belum lama ini.
Eruk mengakui permintaan sapi PO melonjak menjelang Idul Adha. Dia pun harus mendatangkan sapi dari luar daerah untuk memenuhi permintaan di wilayah Sumedang.
“Ya terpaksa saya bawa sapi PO dari daerah Jawa Tengah karena permintaannya melonjak,” tandasnya.
Eruk menuturkan, dari segi perawatan, baik sapi lokal maupun sapi import seperti simmental dan limosin relatif sama, anya saja tingkat pertumbuhan sapi simmemtal dan limosin lebih cepat daripada sapi PO (Peranakan Ongole). Hal itu membuat peternak lebih suka mengembangkannya. (kga)