“Saya awalnya pilih-pilih. Tidak semua orang yang mengajak saya kencan saya iyakan. Cenderung pilih yang masih muda-muda. Soalnya, masih takut kalau ada apa-apa. Setidaknya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan bayar kos,” jelasnya.
Dalam satu malam Bunga hanya mampu melayani dua pria hidung belang dengan menggunakan media melalui aplikasi MiChat.
Dia juga mengaku hanya melayani short time saja di lokasi hotel tertentu sebab ingin menjaga keamanan diri. Tarif yang ditawarkan sekali short time hanya Rp 700 ribu dengan durasi maksimal satu jam.
Baca Juga:PPKMD, Pasar Inpres Sumedang Tetap Buka, Meskipun Dengan Risiko Penurunan OmzetPemerintah Kecamatan Harus Kerja Keras
“Pembayaran juga saya lakukan saat ketemu atau COD, biar pelanggan tidak menganggap saya penipu,” ujar wanita yang kini berusia 24 tahun tersebut
Hingga sekarang, Bunga sudah mengurangi menjual diri di media sosial. Dia disibukkan mengelola online shop miliknya sendiri.
“Itupun kalau saya lagi butuh uang tambahan atau enggak capek, baru mau booking out (BO). Apalagi saat ada corona harus lebih berhati-hati,” tutupnya.
Pantauan Sumeks hingga kini masih banyak yang menjajakan diri di sosial media MiChat bukan hanya bunga saja. (kga)