SUMEDANGEKSPRES.COM – Pedagang onderdil bekas roda dua dan roda empat di perempatan lampu merah Barak mengaku mengalami penurunan omzet hingga 80%.
Hal itu disampaikan seorang pedagang onderdil bekas khusus kendaraan roda dua Asep kepada Sumeks, belum lama ini.
Dikatakan, selama pandemi covid 19 hingga sekarang omzet penjualan onderdil di tokonya mengalami penurunan, jauh dari sebelum adanya covid 19.
Baca Juga:Warga Mandalaherang Antusias Ikut VaksinasiKemajuan IPTEK untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi
“Dulu sebelum adanya pandemi Covid 19!ndapatan dalam satu hari bisa mencapai Rp 300 ribu. Kini, hanya bisa mencapai Rp 50 ribu,” ucapnya.
Diakui, selama pandemi covid 19 selain mengalami penurunan omset yang cukup tinggi, konsumen juga jarang yang berbelanja. Hanya satu atau dua orang yang datang.
“Beda dengan waktu ketika situasi masih normal, bisa mencapai 5 sampai 7 pembeli,” jelasnya.
Dia menuturkan jualan di masa pandemi ditambah sekarang sedang ada pelaksanaan PPKM Darurat pembeli semakin berkurang, bahkan hampir tidak ada yang membeli.
“Kalau ada konsumen hanya melihat dan menanyakan saja, mereka tidak membeli,” ucapnya.
Kata Asep, pengeluaran yang lebih tinggi dari pendapatan akan berpengaruh pada ekonomi. Sementara, ada beberapa kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Seperti membayar kontrakan bulanan, kebutuhan pokok di rumah serta kebutuhan sekolah.
“Kalau kondisinya seperti ini terus, bisa- bisa kontrakan, tempat dagang dan rumah bisa tidak terbayar alias gulung tikar,” jelasnya.
Baca Juga:Wabup Ajak Warga yang Mampu Untuk BerbagiPuskesmas Rancaekek Catat 1056 Kasus Positif Covid-19
Dijelaskan, tak hanya dirinya, penurunan omzet juga dapat dirasakan oleh pedagang onderdil lainnya. Asep berharap kepada pemerintah agar ada solusi dan harapan bagi pedagang kecil.
“Setidaknya ada bantuan dana atau apalah, yang penting berjualan dapat berjalan terus dan kebutuhan dapat terpenuhi,” pungkasnya. (uya)