SUMEDANGEKSPRES.COM – Bencana longsor di Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung yang menelan 40 orang korban jiwa, sebagian korbannya masih bertahan di pengungsian. Mereka pun mempertanyakan kapan akan menempati rumah layak dan tidak lagi tinggal di kontrakan.
“Iya pak sedih saya masih belum diberesin masalah longsor itu,” kata Dameria Sihombing (21) seraya mengenang kembali keluarganya yang jadi korban keganasan alam Kampung Daud di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung. Dameria sendiri harus kehilangan kedua orang tuanya dan dua keponakanya saat longsor tersebut.
Dari jumlah korban yang ditemukan meninggal dalam kejadian itu, tiga diantaranya adalah Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi, Kepala Seksi Kedaruratan, Logistik BPBD Kabupaten Sumedang Yedi dan Kasi Satpol PP Kecamatan Cimanggung Suhanda. Kejadian longsor pada Sabtu (9/1) terjadi sebanyak dua kali di hari yang sama.
Baca Juga:PPKM Darurat, Akses Menuju Tempat Wisata Ditutup TotalMenko Airlangga: Usaha Mikro Kecil, Warung, Warteg dan PKL Bisa Daftar Bansos
Buruknya drainase di salah satu perumahan diduga menjadi pemicu longsor di Dusun Bojongkondang tersebut.
Meskipun begitu, saat ini para pengungsi korban bencana longsor masih bertahan di tempat pengungsian sebanyak 11 Kepala Keluarga (KK). Mereka tinggal dan bertahan di rumah susun disekitar Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Terkait hunian permanen, hingga kini pemerintah secara pasti belum ada penjelasan dimana pelaksanaan pembangunan dan lokasinya.
Sekda Kabupaten Sumedang Herman Suyatman saat di konfirmasi mengataka untuk relokasi lahan para pengungsi korban longsor Pemerintah Kabupaten Sumedang masih menunggu dari Kementrian PUPR.
“Sedang dalam pengawalan prosesnya, sedangkan lahan sudah siap yang lokasinya di lingkungan perumahan PT SBG Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung dan di sekitar Desa Cinanjung Kecamatan Tanjungsari,” jelasnya. (kos)