SUMEDANGEKSPRES.COM – Pasca bencana alam longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang kini memasuki bulan ketujuh.
Peristiwa naas yang menelan 40 korban jiwa meninggal tersebut hingga kini masih banyak yang belum terselesaikan, di anyaranya soal kejelasan titik serta kapan dimulainya relokasi belum ada titik terang.
Selain itu, ada kisah miris dari dampak peristiwa naas yang terjadi pada 9 Januari 2021 lalu.
Baca Juga:PPKM Diperpanjang, Sektor Wisata Bagai Telur Diujung TandukSekda Hadiri Eksekusi Pengosongan Tanah untuk Tol Cisumdawu
Rismana (33) warga Dusun Cipareuag Peuntas, RT02 RW05, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung.
Ia menjadi korban longsor tertimpa reruntuhan yang mengakibatkan mata kakinya hancur, persendian telapak kaki patah dan tulang bahu yang terpaksa harus dipasang besi atau perawatan terapi secara rutin.
Terkait hal itu, Rismana mengaku, sudah lama dirinya tidak mendapat kiriman bantuan dari pemerintah.
“Belum dapat bantuan lagi dari terakhir pas Januari waktu itu, sembako. Sampai sekarang belum ada lagi,” kata Rismana saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/8). ((kos)
Selengkapnya di Harian Pagi Sumedang Ekspres edisi Rabu 4 Agustus 2021