“Nilai investasi Jabar menempati skor 4 persen pada tahun 2020 itu adalah rasio investasi kapital modal terhadap outpout yang hampir setara nilainya dengan investasi di Filipina, Malaysia dan Thailand. Menunjukkan skala indeks kita setara dengan negara-negara ASEAN. Indeks ketimpangan Gini Rasio hanya 0,39 poin,” katanya.
Selain itu, inflasi di Jabar pada triwulan I-2021 terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, laju inflasi Jabar pada triwulan I-2021 adalah 1,43 (year on year/yoy) persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,94 persen.
“Inflasi Jawa Barat pada triwulan I-2021 secara tahun ke tahun dari Maret 2020 sampai Maret 2021 berhasil turun 1,43 persen lebih rendah dari sebelumnya 3,94 persen,” kata Ridwan Kamil.
Baca Juga:Ridwan Kamil Serahkan Kadeudeuh kepada Atlet Jabar Peraih Medali Olimpiade 2020Airlangga Hartarto: Vaksinasi Lindungi Ibu Hamil dan Bayi dari Covid-19
Dari sisi penanganan COVID-19, Pemda Provinsi Jabar akan terus meningkatkan 3T (Tracing, Testing, dan Treatment) sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19. Selain itu, berkat kolaborasi berbagai pihak, Pemda Provinsi Jabar telah menghadirkan dua inovasi.
Pertama adalah Pemda Provinsi Jabar berinisiatif melakukan tes PCR di saat daerah lain masih mengandalkan pemerintah pusat. Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga berhasil menghadirkan aplikasi Pikobar sebagai pintu dari manajemen pengendalian COVID-19.
“Jawa Barat juga dengan industri-industrinya mampu memproduksi APD selama COVID hingga banyak juga yang diekspor ke negara lain. Jawa Barat bersama perguruan tinggi ternama berhasil menciptakan inovasi-inovasi antara lain ventilator pada saat itu yang kebermanfaatanya sangat tinggi. Atas dasar upaya-upaya tersebut, Jawa Barat mendapatkan apresiasi termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata Kang Emil.
Disamping itu, berbagai strategi kedaruratan juga dilakukan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kemudian merekrut tenaga kesehatan dan relawan, penyediaan rumah sakit darurat dan pusat isolasi di desa-desa untuk masyarakat melakukan isolasi.
Kemudian Pemda Provinsi Jabar menghadirkan posko oksigen dan memberikan layanan telekonsultasi serta obat gratis untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Di sisi lain, Pemda Provinsi Jabar juga terus mengakselerasi vaksinasi COVID-19. Saat ini, Provinsi Jabar sudah menyuntikkan 200.000 dosis per harinya untuk mengejar target terbentuknya herd immunity di akhir tahun 2021.