Menurut Gubernur, vaksinasi merupakan tantangan perang berikutnya di masa pandemi.
“Kita masih terus berjibaku dengan target-target, maka bidan-bidan yang mempunyai tempat praktik harus diarahkan untuk melakukan target vaksinasi juga,” ujarnya.
Gubernur juga mengatakan, pariwisata sudah mulai diperbolehkan, namun tidak sampai seratus persen.
“Saya melihat ada pelonggaran yang dimanfaatkan dan kurangnya penegakan. Saya khawatir masyarakat menerjemahkan kembali ke seratus persen.
Bukannya tidak boleh, namun seratus persennya yang belum boleh. Kita tunggu sampai nanti vaksin dianggap memadai,” pungkasnya. (nur/rls)