“Masyarakat yang merespon (menjawab atau membaca dan sebagainya) itu mencapai 68 orang dan 15 orang diantaranya menanyakan keberadaan Lapis. Dari uji coba tersebut pada akhirnya kami tahu permasalahan – permasalahan yang ada di lapangan,” katanya.
Deni juga beranggapan dengan adanya program Lapis, diharapkan bisa mempermudahkan dalam menyampaikan informasi atau berkoordinasi dengan masyarakat. Serta, Penelusuran KTMDU ke tiap daerah terpencil bisa dilakukan petugas Samsat dengan mudah.
“Mudah mudahan dengan adanya program ini masyarakat terbantu, dan tidak lagi berbondong-bondong ke kantor Samsat Induk hanya sekedar untuk menanyakan informasi dan lain sebagainya. Cukup dengan mengakses Program Lapis ini masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan informasi, maupun ketentuan-ketentuan dalam pembayaran PKB,” tutupnya. (ahm)