Cucun mengatakan, secara keseluruhan penilaian perkuliahan ini, sebagian besar dilakukan oleh pihak Phranakhon Rajabhat University. “Tapi kita menyepakati, apabila ada mahasiswa yang nilainya kurang sedikit, pihak Phranakhon Rajabhat University memberikan wewenang kepada dosen PGSD, untuk memberikan tugas tambahan. Misalnya ada mahasiswa yang nilainya seharusnya A tapi kurang dikit jadi A min kayak gitu,” tutur dia.
Untuk pengumpulan tugas dan UAS, dilakukan di google classroom. Sedangkan untuk pertemuan, lebih sering via zoom. “Dan setiap minggu rutin ada pertemuan,” kata dia.
Dan selam ini, ujar Cucun, tidak ada hambatan yang berarti. Namun tantangannya mungkin dari segi bahasa karena bahasa pengantar perkuliahan menggunakan bahasa Inggris. Tapi, ini justru memacu mahasiswa untuk giat juga belajar bahasa Inggris,” tutur Cucun. (ahm/adv)