SUMEDANGEKSPRES.COM, Situraja – Permasalahan sampah di perairan Waduk Jatigede masih saja menjadi polemik. Bahkan, kondisi itu kini justru melekat dengan perairan yang digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata unggulan tersebut.
Diketahui, setiap kali air waduk pasang di musim penghujan, seketika langsung berubah menjadi lautan sampah.
Hal itu terjadi hampir di seluruh wilayah besisir waduk. Sehingga warga menilai, kondisi seperti itu, menandakan pemerintah tidak pernah memperhatikan ke asrian dari perairan Waduk Jatigede.
Baca Juga:Akselerasi Inklusi Keuangan di Ponpes Jadi Motor Penggerak Ekonomi NasionalSore Tadi Banjir Terjang Cikeruh, Ketinggian Air Capai 1 Meter Lebih
Salah satu warga Situraja yang juga pemerhati Waduk Jatigede, Komarudin menyebutkan, destinasi wisata unggulan yang dibangun puluhan miliar tersebut hingga saat ini belum bisa memanjakan mata para pengunjung.
“Yang digembor-gemborkan itu wisata di Waduk Jatigede, sementara waduknya sendiri tidak dirawat. Apa yang bisa jadi daya tarik wisatawan di waduk tersebut,” ujarnya kepada Sumeks, kemarin.
Komarudin menyebutkan, walaupun sampah yang ada di besisir tidak menyebar ke seluruh hamparan waduk tersebut, biasanya bermuara di wilayah yang dekat dengan sungai Cimanuk atau disebut juga dengan hulu Waduk Jatigede seperti wilayah Wado, hingga sebagian wilayah Kecamatan Darmaraja seperti Desa Sukamenak.
“Tapi, justru areal hulu waduk tersebut menjadi perlintasan masyarakat dari berbagai daerah. Misalnya banyak warga dari Majalengka, Kuningan dan sekitarnya yang beraktifitas dengan menggunakan akses jalan Wado – Bantarujeg. Pada saat memasuki areal Kecamatan Wado, orang-orang langsung disuguhi tumpukan sampah di besisir waduk Jatigede,” paparnya.
Dengan melihat fakta yang ada di areal tersebut, lanjut Komarudin, masyarakat dari luar daerah akan langsung berpikir jika Waduk Jatigede itu dipenuhi sampah.
“Meskipun sampah hanya menumpuk di hulu waduk, tapi tetap saja akan mengurangi daya tarik wisatawan untuk berkunjung,” ungkapnya.
Sementara itu, Komarudin menerangkan jika seharusnya pemerintah dapat meminimalisir keberadaan sampah. Misalnya dengan memasang jaring sampah disetiap aliran sungai yang masuk ke Waduk Jatigede.
Baca Juga:Ridwan Kamil Layak Maju Jadi Capres 2024, DPD Partai Hanura Siap DukungMenjadi Penyangga UMKM di Masa Pandemi, Program Kartu Prakerja dan KUR Tingkatkan Laju Perekonomian Daerah
“Seharusnya pihak terkait segera ambil sikap untuk mencari solusi persoalan sampah di Waduk Jatigede,” tuturnya. (eri)