SUMEKS – Peran pemerintah di bidang pertanian sangat menentukan kemajuan perekonomian masyarakat. Kabupaten Sumedang sendiri, merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Dengan tanahnya yang subur, berbagai macam tanaman bisa tumbuh dan memberikan penghasilan bagi siapa saja yang menanamnya dengan telaten.
Dengan begitu, pemerintah harus memprioritaskan fasilitas para petani sebagai penopang perekonomian masyarakat secara luas.
Sementara ini, kebijakan pemerintah melalui dinas terkaitnya masih saja dikeluhkan oleh para petani. Pasalnya, selain pupuk yang sempat mempersulit para petani, bantuan bibit/benih juga selalu datang bukan pada waktunya.
Baca Juga:Exit Tol Jatinangor Harus Bisa Mendongkrak EkonomiSophia Latjuba Akhirnya Buka-bukaan Soal Agamanya
Salah satu petani asal Darmaraja, Ahmad menyebutkan, bantuan benih dari pemerintah dinilai sangat tidak efektip. Sebab, terealisasinya benih tersebut pada saat petani sudah selesai menanami lahan garapannya.
“Mau memakai benih dari pemerintah bagaimana, kalau benihnya juga datangnya setelah kita selesai tanam,” ujarnya kepada Sumeks, Rabu (8/12).
Selain itu, kualitas benih yang diturunkan kepada para petani melalui kelompok tani juga kurang maksimal, seharusnya kualitas benih lebih bagus dari benih yang biasa dipakai para petani.
“Kualitas benihnya juga meragukan, seharusnya kualitas benih yang diturunkan pemerintah benih yang benar-benar unggul,” ungkapnya.
Idealnya, lanjut Ahmad, petani berharap bantuan benih dan segala fasilitas untuk para petani bisa terealisasi sebelum musim tanam tiba. Hal itu bertujuan agar para petani bisa memanfaatkan benih dari pemerintah.
Selain itu, kualitas juga harus diutamakan dan dinas terkait harus bisa memahami wilayah. Sebab, ditiap wilayah tentu kurtur tanahnya berbeda-beda, dengan begitu jenis benihnya harus disesuaikan.
“Bantuannya turun tepat waktu dan kualitasnya bagus, itu baru bisa membantu para petani untuk berkembang pesat,” tuturnya. (eri)