SUMEDANGEKSPRES.COM, KOTA – Sekertaris Daerah Herman Suyatman meninjau lokasi longsor yang berada di Blok Leuweng Kadu Dusun Nangtung Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan, Minggu(16/1)
Herman langsung meninjau mahkota longsor bersama BPBD Kabupaten dan BPBD Provinsi, untuk memastikan penyebab longsor yang menghabiskan area persawahan seluas 2 hektar.
“Kita asesmen langsung zona merah mahkota longsornya, ada hal hal yang harus di antisipasi, saat ini resikonya ada dua kalau tidak secepatnya di treatment” jelas Herman.
Baca Juga:Perpanjang PPKM Jaga Pengendalian Pandemi, Menko Airlangga: Pemerintah Optimalkan Vaksinasi dan Program PENKemandirian Nasional Industri Kesehatan, Menko Airlangga: Transformasi Berbasis Digital Jadi Keharusan
Herman juga menjelaskan resiko resiko bila longsor tersebut tidak cepat di tangani.
“Resiko pertama yaitu longsor susulan, ternyata di atas mahkota longsor ada saluran air yang mengairi persawahan warga, kemungkinan kemarin terjadi akibat ada rembesan rembesan, dan resiko yang kedua yakni terputusnya aliran air, jika aliran air cihonje terputus 1000 hektar sawah terancam, batas antara titik mahkota longsor ke saluran air hanya 70 cm,” jelas Sekda.
Oleh sebab itu, pihak pihak terkait langsung mengantisipasi dengan berkolaborasi bersama pihak warga setempat.
“Kami saat ini akan langsung menindak memasang rucuk, dan besok akan kita pasang Bronjong, kita akan siapkan batu batunya dari dinas PU, selain itu kita akan membuat aliran air dari pipa besar agar air tetap mengalir, mudah mudahan minggu depan bisa selesai,” papar Herman.
Herman juga menegaskan bahwa terjadinya longsor bukan dari pembangunan Tol Cisundawu, melainkan akibat penumpukan air.
“Saya Tegaskan tidak ada keterkaitan antara longsor dan tol Cisundawu, memang ada pembuangan disposal, namun jauh dari lokasi dan tidak ada urusannya, ini murni dari rembesan air, air hujan dan kondisi tanah yang labil,” pungkas Herman (kga)