SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Kerajaan Sunda dengan Ibu Kota Pajajaran adalah penyebutan yang benar. Sebab, tidak ada yang namanya Kerajaan Pajajaran.
Dilansir dari Radarcirebon, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Prof Dr Nina Herlina Lubis menjelaskan, yang paling dikenal masyarakat adalah Pajajaran.
Namun, Pajajaran bukanlah nama sebuah kerajaan. Sebab, nama kerajaan yang sebenarnya adalah Kerajaan Sunda.
Baca Juga:Gadis Cantik di Desa Ini Akan Mati Sebelum Umur 19 Tahun, Ini Fakta Sebenarnya!Arteria Dahlan Disuruh Minta Maaf, Malah Tantang Lapor MKD, KPI: Sudah Masuk Kebencian
Pajajaran adalah ibu kota atau pusat kekuasaan Kerajaan Sunda selama masa Sri Baduga Maharaja, atau Prabu Siliwangi, yaitu Pakwan Pajajaran. Pakwan Pajajaran terletak di wilayah Kota Bogor.
“Ada teori yang dikemukakan Robert von Heine-Geldern, kerajaan di Asia Tenggara umumnya disebut dengan nama ibu kotanya,” kata Prof Nina saat menjadi pembicara di acara , “Satu Jam Berbincang Ilmu: Kerajaan Sunda dalam Konstelasi Politik, Dulu dan Kini”.
Kerajaan tersebut sendiri tidak lepas dari adanya perdebatan. Salah satunya mengenai kepercayaan Prabu Siliwangi.
Kepercayaan Sri Baduga Maharaja termaktub dalam Prasasti Batu Tulis yang didirikan Prabu Surawisesa, 12 tahun setelah kematian Sri Baduga Maharaja.
Dalam prasasti itu, jelas disebutkan bahwa Sri Baduga Maharaja, ayah dari Prabu Surawisesa, meninggal pada 1521. Jenazahnya kemudian diperabukan.
Berbekal informasi dari sumber primer, jelas disebutkan bahwa Sri Baduga Maharaja meninggal dalam keadaan beragama Hindu.
Meskipun ada bukti sekunder yang menerangkan bahwa Prabu Siliwangi beragama Islam. (*)