SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Salah satu potensi yang harus dikembangkan menurut tujuan pendidikan nasional adalah kecakapan berpikir tingkat tinggi. Diantaranya dikenal sebagai empat keterampilan abad 21 yang terdiri dari 4 C. Yaitu, critical thinking (berpikir kritis) dan problem solving, creative thinking (berpikir kreatif) dan inovatif, communicating (berkomunikasi), serta collaborating (berkolaborasi) serta 1 L yaitu Literasi.
Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama’ (PW Pergunu) Jawa Barat Dr H Saepuloh pada pembukaan kegiatan Diseminasi Media Digital Pembelajaran Sains program kemitraan PPPPTK IPA Kemendikbud bersama Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) Jawa Barat bekerjasama dengan KKG Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang, Senin (24/1).
Kegiatan itu sendiri diikuti para Kepala Sekolah dan Guru SD se-Kecamatan Paseh di SDN Sukamulya kecamatan Paseh Sumedang.
Baca Juga:Fasilitas Alun-alun Sumedang Tidak Terawat, Sebagian Mengalami kerusakanMenteri Optimis Komoditas Kacang Koro Bisa Ganti Kedelai
Menurutnya, salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh pendidik adalah kemampuan menggunakan media pembelajaran dalam pendidikan.
“Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh pendidik adalah kemampuan menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,” jelasnya.
Penguasaan pendidik tentang penggunaan media pembelajaran tentu akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Mengingat, teknologi digital dalam proses pembelajaran berperan sebagai media pembelajaran dan sumber belajar.
Dia menjelaskan generasi yang tumbuh dengan akses yang tidak terbatas dalam teknologi digital mempunyai pola berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
“Dengan demikian, guru perlu memiliki kemampuan
dalam literasi digital dengan dapat menggunakan dan memanfaatkan media digital secara bijak dan tepat,” jelasnya.
Dikatakan, peserta setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru di bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK).
“Yaitu, mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran serta kompetensi professional guru serta mampu memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan pengembangan diri,” tutupnya. (atp)