sumedangekspres, CIANJUR – Kakek berumur 70 tahun perkosa remaja 16 tahun hingga hamil 2 bulan.
Remaja perempuan berinisial ES (16), putri pasangan RR (55) dan AY (60), ini berasal dari Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
Remaja perempuan berkebutuhan khusus tersebut jadi korban nafsu bejat seorang kakek berinisial BA (70) yang tidak lain adalah tetangganya sendiri.
Baca Juga:Dihantam Barbel dan Leher Disayat, Perampokan Graha Alana Cempaka Diduga Ada Unsur Asmara Sesama JenisMenko Airlangga: Potensi Emas Indonesia Besar, Pemerintah Rencanakan Bentuk Bullion Bank
Akibat kakek BA perkosa ES, remaja perempuan tersebut kini tengah hamil dua bulan.
Menurut kesaksian RR, ibu korban, peristiwa memilukan yang menimpa putrinya tersebut dipastikan antara November hingga Desember 2021.
“Anak saya sekarang tengah hamil dua bulan, jalan tiga bulan setelah diperiksa di bidan,” kata RR, saat ditemui radarcianjur di rumahnya, Rabu (9/2/2022).
RR mengatakan, awal mula ketahuan anaknya hamil karena melihat gerak-gerik anaknya tak seperti biasa.
“Jadi, dipertengahan Januari 2022 ini, anak saya sering mengeluh sakit perut. Saya juga sempat menyarankan untuk minum obat mag yang dari warung,” katanya.
Dikatakan RR, saat melancarkan aksinya, pelaku menarik putrinya ke rumah kosong.
“Kata anak saya, setelah berbuat mesum, pelaku langsung mengancam agar perbuatanya tidak diberitahukan sama orang lain,” ujarnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Resmikan Command Center di 6 Kota dan Kabupaten di JabarRidwan Kamil Bertekad Jadikan Pantai Karanghawu Sukabumi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Namun lanjut RR, dia pun kembali menanyakan apa yang sebenarnya terjadi terhadap anaknya tersebut.
“Lambat laun, anak saya pun cerita katanya diperkosa. Spontan saya kaget bagaikan disambar petir di siang hari,” kata RR.
Dikatakan RR, setelah tiga hari ketahuan anaknya hamil ada seseorang yang membantu untuk membuatkan laporan ke pihak yang berwajib bahkan diberikan secarik kertas yang katanya surat visum.
“Hingga saat ini orang tersebut tak ada kabar lagi, bahkan sekarang ini sudah berjalan 11 hari tapi tidak ada kelanjutannya,” terangnya.
Menurutnya, pihaknya mencoba berkomunikasi dengan cara musyawarah yang dihadiri oleh Ketua RT setempat.
Tak hanya dari pihak keluarga pelaku sempat datang untuk meminta diselesaikan secara kekeluargaan.
“Tadinya memang benar akan diselesaikan secara kekeluargaan, tapi nyatanya tidak ada hasil jadi, saya minta kasus ini untuk diproses,” jelasnya.
RR mengatakan, ES merupakan anak yang memang memiliki keterbalakangan mental, sehingga apa yang menimpa terhadap dirinya tidak begitu dihiraukan.