“Bahan masakan itu langka, kami cukup resah. Kapan Pemkab melalui dinas terkait akan melakukan operasi pasar,” tuturnya saat berbincang dengan Sumeks.
Dia pun menyayangkan sikap pemerintah yang seolah-olah tidak menanggapi keresahan masyarakat. Pasalnya, warga menilai minyak goreng sendiri seolah-olah aman keberadaannya di mata pemerintah.
“Seolah – olah, di mata pemerintah keberadaan minyak di masyarakat aman. Padahal, kenyataannya di lapangan cukup sulit. Kami sangat menyayangkan hal itu,” ujarnya. (rro/job)