sumedang, KOTA – Tiar Destiana Sebastiar, pria kelahiran Sumedang, 12 Desember 1994 merupakan salah satu perupa yang cukup andal, salah satunya di bidang seni lukis. Aliran lukisan miliknya adalah Neo-Primitif.
Kelihaiannya dalam memainkan cat dan kuas sudah terlihat sejak dirinya duduk di bangku taman kanak kanak. Banyak karya yang lahir dari tangan Tiar. Karyanya sendiri memiliki ciri khas dengan gambar penuh warna dengan ornamen tothem menghiasi setiap karyanya.
Tak hanya karya lukis, tapi banyak juga mural mural karyanya yang pernah ia buat.
Baca Juga:Puluhan Dus Minyak Goreng Ditemukan, Forkompimcam Sidak WarungKartu BPJS Jadi Satu Syarat Jual Beli Tanah
Tak sampai disitu, beberapa tahun kebelakang Tiar pernah menjual sepatu dengan gambar hasil karyanya yang dibuat secara hand made.
“Dulu sempat jadi seniman mural pernah diminta menggambar di beberapa kafe, melukis di sepatu, jaket, kaos,” ucap Tiar saat dijumpai di kediamannya di Desa Ganeas Kecamatan Ganeas, belum lama ini.
Tiar sendiri merupakan salah satu pelukis ekspresionis. Karyanya selalu penuh warna seolah mengekspresikan dirinya tak tepas dengan gaya lukisan Neo-Primitif. Berbagai karya pun telah diciptakan salahsatunya berjudul ‘Human Intervention’.
“Lukisan Human Intervention menceritakan ketika campur tangan manusia bisa membuat apapun jadi bagus serta indah. Mamun juga campurtangan bisa merubah hal yang sebaliknya dimana bisa menjadi lebih buruk,” jelas Tiar.
Tiar juga menerangkan sosok Jean-Michel Basquiat menjadi idolanya dan kiblatnya selama berkarya. Hingga saat ini. Tiar masih menekuni dunia seni rupa hingga berbagai pameran tingkat lokal sudah ia geluti.
“Karena sekarang sudah bukan jaman penciptaan, sekarang kita jaman mengembangkan ide ide kreatif. Saya awalnya tidak tahu Jean-Michel Basquait, setelah saya tahu ada kesamaan kesamaan dalam karya saya dan Jeas, dari situ saya mulai mengidolakan Jean-Michel Basquiat,” papar Tiar.
Bahkan Tiar sempat melakukan lelang karyanya dan sebagian hasilnya akan disumbangkan kepada seseorang yang saat itu membutuhkan. (kga)