sumedang, KOTA – Pandemi Covid-19 belum juga usai dan penerapan PPKM terus diperpanjang, itu membuat pendapatan sopir angkutan umum menurun.
Salah satu sopir angkutan umum 03 Alan Sudarlan mengakui selama PPKM sepi penumpang karena anak sekolah hanya sedikit.
“Selama PPKM pasti menurun sih, apalagi anak sekolah tidak ada, terus mobilitas juga dibatasi,” ujar Alan saat ditemui Sumeks, Selasa (8/3).
Baca Juga:Wagub Dorong Link and Match Sekolah VokasiProblematika Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
Dikatakan, pandemi covid 19 sangat berdampak bagi para pekerja tranportasi karena ngetem lama tapi penumpang tetap sedikit.
“Terkadang saya ngetem satu jam tapi cuma dapet tiga orang. Sedangkan bensin kan tetap harus dibeli,” ucapnya.
Alan juga mengatakan, omzet yang didapatkan berbeda jauh saat sebelum PPKM ini, perbandingannya hampir 50%.
“Kalau dulu sehari itu setoran Rp 90 ribu kalau sekarang setor itu Rp 40 atau 50 ribu dan saya juga sama kebagian 40 atau 50 ribu dalam sehari. Itu nariknya dari pagi sampai sore,” ungkapnya.
Tapi Alan tetap bersykur dengan pendapatannya karena ia percaya rezeki sudah ada yang mengatur.
“Tapi walaupun menurun, rezeki mah pasti ada aja yah, karena sudah diatur. Nah harapan saya semoga rezekinya mengalir, terus semoga pandemi dan PPKM cepat beres,” pungkasnya. (ims/job)