Perbedaan Motif Ketua Umum Partai Politik Terkait Wacana Penundaan Pemilu 2024

Perbedaan Motif Ketua Umum Partai Politik Terkait Wacana Penundaan Pemilu 2024
Perbedaan Motif Ketua Umum Partai Politik Terkait Wacana Penundaan Pemilu 2024 (istimewa)
0 Komentar

Di satu sisi pernyataan Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum PAN mendekati sisi kontradiktif, sisi kontradiktif ini tentu akan terjadi eksodus pemilih akar rumput Muhamadiyah yang memberikan suaranya terhadap PAN. Terlebih pernyatan dari salah satu lembaga survey yang menyatakan PAN akan kehilangan 50% persen suaranya. Pemilih PAN akan memilih Partai Ummat bentukan Amien Rais dan Partai Pelita yang didirikan Din Syamsudin, selain partai tersebut plihan lainnya yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dimana di kota Bandung PAN tidak mendapatkan kursi karena sebagian suara Muhamadiyah melakukan eksodus ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Solusi yang ditawarkan kepada Zulkifli Hasan selaku ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) yaitu jangan mudah memberikan pernyataan kontradiktif yang suatu saat pernyataan tersebut menjadi ancaman serius kehilangan suara warga Muhammadiyah yang pemilih PAN. Terlebih PAN akhir-akhir ini sangat rajin mendekati Muhamadiyah. Jika kekuatan PAN tidak terkonsolidasi secara merata, ini bisa menjadi akhir dari kekuatan Partai Amanat Nasional (PAN) di parlemen Kita harapkan sebagai masyarakat pemilu harus terus berlanjut dan KPU tetap berpijak pada penyelenggaraan pemilu 2024 yang berlangsung 14 Februari 2024, berdasarkan keputusan KPU No. 21/2022 meskipun masih terdapat Peraturan KPU (PKPU) yang masih harus diselesaikan.

Oleh :
Dr. Encep Iman Hadi Sunarya, M. Pd, Pemerhati Politik / Divisi Pendidikan Pemilih & Pemantau Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP Kab Sumedang)

0 Komentar