POINT TUNTUTAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH SUMEDANG (IMM)
Mahasiswa sebagai lokomotif dan gerbong aspirasi yang menjembatani segala bentuk keresahan Masyarakat atas hadirnya beberapa regulasi yang mengalami cacat legitimasi, sudah seharusnya muncul kembali ke permukaan untuk nantinya bisa mengambil sikap sebagai Social Control guna menjaga stabilisasi dinamika politik ditengah Masyarakat.
Maka dari itu kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atas nama perjuangan dan esensi kebermanfaatan dengan tegas menyatakan sikap:
- Menolak kenaikan harga BBM
Narasi:
Diketahui, alasan pemerintah menaikkan harga BBM adalah karena mengikuti harga minyak mentah dunia yang sudah diatas 110 dolar AS per barrel. Selain itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Palm Oil (ICP) menjadi salah satu alasan mengapa harga Pertamax dinaikkan menjadi Rp 16.000 per liter. Lalu, adanya ketegangan peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina disebut-sebut menjadi salah satu faktor, mengapa harga Pertamax di Indonesia naik menjadi hampir dua kali lipat. Perang yang terjadi antara kedua negara tersebut memberikan dampak naiknnya harga minyak dunia karena pasokan yang sebagian besar berasal dari Rusia, terpaksa harus dihentikan.
Point penolakan:
Baca Juga:Jabar Matangkan Listrik Tenaga Angin di Garut Selatan, Teknologi Denmark Siap Hasilkan 1.600 MWJalani Ibadah Ramadhan, dan Tunaikan Donasi Zakat dengan Mudah dan Aman Bersama BRImo
Kami menolak keras dengan ditetapkannya kenaikkan harga BBM, mengingat Indonesia memiliki 5 Daerah dengan penghasil minyak mentah terbesar. Salah satunya kilang minyak yang berada di Cilacap yang dimana, kilang minyak tersebut memiliki kapasitas produksi terbesar, yakni mencapai
348.000 barrel per hari. Kilang minyak ini bernilai strategis karena memasok 34 persen kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional atau 60 persen BBM di Pulau Jawa. Disusul 4 Daerah lainnya yang juga memiliki kilang minyak dengan hasil produksi yang tidak kalah besar. Sudah seharusnya Indonesia menjadi Negara yang mandiri dengan tidak mengikuti trend menaikkan harga BBM seperti
Negara-Negara lain. Lalu apa imbasnya ketika harga BBM naik? Pertama, ketika harga BBM Ron 92 jenis pertamax naik, maka terjadi kelangkaan BBM jenis pertalite dihampir seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Karena dengan serentak masyarakat berbondong-bondong lari kearah pertalite yang pada akhirnya terjadi kelangkaan. Kedua, yang otomatis secara tidak langsung akan terjadi kenaikkan harga pada sektor pangan, mengingat ongkos pengiriman akan menjadi mahal akibat imbas dari kenaikkan harga pertamax dan langkanya BBM jenis pertalite. Maka sudah jelas yang akan paling terdampak dengan kebijakan ini adalah Masyarakat menengah kebawah. Oleh karenanya, meninjau dampak- dampak yang akan dihadapi, kami bersepakat untuk satu suara menolak kenaikkan harga BBM.