sumedang, CIMALAKA – Kartu tani menjadi keluhan tersendiri di kalangan petani karena tidak semua petani memiliki kartu tersebut. Selain itu, tidak semua pemilik kartu tani bisa mendapatkan apa yang dijanjikan, seperti halnya untuk mendapatkan pupuk phonska merah yang dijatah.
Hal itu dikatakan seorang petani Erat kepada Sumeks, Senin (9/5.
Dia mengatakan, dirinya memiliki kartu tani tapi tetap saja susah dalam mendapatkan pupuk tersebut.
“Saya punya kartu tani tapi tetap saja dalam mendapatkan pupuk phonska merah susah,” ujar Erat.
Baca Juga:Kajian Dilakukan Untuk Menanggulangi Bencana CitengahBanyak Bencana, Pemkab Gandeng Abuya Gelar Istigosah
Dikatakan, pupuk tersebut yang biasanya didapatkan dengan bebas, kini mulai dijatah tiap musimnya.
“Kalau dulu bebas kan mau beli beberapa karung juga. Tetapi, kalau sekarang hanya disediakan dua karung lebih untuk 2 musim tanam,” katanya.
Menurutnya, jumlah yang didapatkan per 2 musim tersebut sebesar 100 kg lebih. Akan tetapi, itu masih kurang dikarenakan sawah yang dimiliki Erat luasnyaebih dari 200 bata.
“Kalau diperkirakan dua karung lebih ya, kurang lebih 100 kg untuk pupuk phonska merah dan itu masih kurang,” katanya.
Selain itu, Erat mengantisipasi kekurangan pupuk tersebut dengan membeli pupuk phonska putih. Tetapi karena harga yang mahal membuat dia hampir kewalahan.
“Saya antisipasi dengan pupuk putih, tetapi berat sih dari harga juga mahal,” tambahnya.
Menurutnya, untuk petani lain yang tidak memiliki kartu tani akan susah sekali mendapatkan pupuk phonska merah. Karena, harus pergi ke outlet terdekat untuk pengambilan pupuk dan harganya juga tidak akan semurah pemilik kartu tani.
Baca Juga:Porsi CASA Konsisten Meningkat, Biaya Dana BRI Semakin EfisienPembiayaan Ultra Mikro Selamatkan Petani dari Jeratan Renternir
“Untuk petani lain yang tidak memiliki kartu tani pasti bakal kewalahan mencari pupuk poska merah dan harganya juga pasti melambung,” pungkasnya. (wly)