sumedang, KOTA – Pemerintah Daerah juga harus memperhatikan nasib para petani yang terkena dampak bencana banjir bandang Citengah-Cipancar. Pasalnya, sebagaimana diketahui selain bangunan dan kendaraan bermotor, lahan pertanian seperti areal persawahan di sepanjang sungai juga sebagian habis tergerus amukan banjir bandang.
Hal itu disampaikan anggota Komisi 4 DPRD Sumedang Dede Suwarman, Selasa (10/5).
“Para petani yang kena dampak, masa tidak bisa pemerintah daerah menggandeng orang-orang yang berusaha disitu. Misalkan begini, petani itu beli pupuk tanam benih, minimal atuh ada perhatian, sehingga enggak terlalu rugi. Masa penghargaan di atas kan baik terus, sekarang ngurus antisipasi bencana gitu terus,” kata Dede.
Dia mendorong agar Pemkab Sumedang segera melakukan pembebasan lahan yang berbatasan langsung dengan sungai.
Baca Juga:Bupati Sumedang: Masalah Hukum Diserahkan ke KepolisianMuncul Wacana Cimanggung Berubah Jadi Parakanmuncang
“Masa disini bisa dibangun kalau rakyat kita yang punya lahan belum dibayar, nah ini akan berdampak. Saya sudah wanti-wanti dari awal kalau terjadi hujan besar harus waspada. Karena di hulu tidak ada penyangga air, coba buka Peraturan Menteri PUPRÂ 28/2015Â tentang garis sempadan sungai, dipakai tidak sempadan itu. Masa kalah sama jaman dulu,” ujarnya.
Dede membandingkan bagaimana hasil gemilang dari normalisasi sungai di Cibuluh oleh BBWS.
“Oleh sebab itu, kanal dan normalisasi sungai harus segera dilakukan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Kita contoh di Cibuluh, kita komunikasi dengan BBWS kemudian dikeruk sekarang kan tidak banjir,” sebutnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir memastikan, Pemkab Sumedang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sudah melakukan pendataan by name by adress untuk asuransi bagi petani yang tekena dampak banjir bandang.
“Jadi malam Jumat kemarin kami kumpulkan SKPD dan camat yang harus hadir menjadi bagian, termasuk Dinas Pertanian. Berapa lahan yang terdampak sudah ada asuransi atay belum, sebagian besar sudah ada. Jadi nanti sekian persen akan diganti, termasuk kami atasi kesehatannya, pertaniannya, jalannya jadi kami ingin komprehensif untuk mengatasinya,” katanya. (atp)