sumedang, CIMANGGUNG – Gejala yang dialami hewan ternak yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ciri-cirinya ialah adanya luka pada lidah, gusi, hidung dan bagian mulut. Pada umumnya, PMK sendiri menyerang hewan ternak yang berkuku genap.
Penyakit mulut dan kuku (PMK) kini mulai meresahkan para peternak di sejumlah daerah. Namun, tidak bagi Didin bandar sapi Pasar Ternak UPTD Tanjungsari.
Didin mengaku sejauh ini belum ada kasus ternak sapi yang ada di pasar hewan Tanjungsari terkena penyakit PMK. Karena, sapi yang ada di pasar ini di datangkan dari peternak sapi lokal.
Baca Juga:Ridwan Kamil Serahkan SK P3K Tahap 1 untuk 5.767 GuruPerkuat Distribusi, CCEP Indonesia Gunakan Corporate Billing Management BRI
“Belum ada ditemukan sapi yang dijual di pasar ini terjangkit penyakit PMK. Sapi yang dijual di pasar ini dipastikan sehat karena rata-rata sapi di sini sapi dari perani lokal,” terang Didin di pasar hewan Tanjungsari, Selasa (17/5).
Didin mengatakan, sampai saat ini di pasar hewan Tanjungsari belum ada temuan kasus ternak sapi dan kambing terpapar PMK.
Menurutnya, gejala awal sapi terpapar penyakit ini bisa dilihat dari tanda-tanda seperti suhu tubuh sapi panas atau demam. Kemudian, mulut sapi mengeluarkan air liur berlebih atau ngiler dan berbusa, serta luka dan melepuh pada bagian mulut, lidah, dan kaki. Sapi juga terlihat lemas, dan lebih sering berbaring.
“Jika ada ciri-ciri seperti itu, kami langsung menghubungi dokter hewan agar sapi segera mendapatkan penanganan,” tuturnya.
Meski demikian, kata Didin, dirinya justru mengkhawatirkan sapi ternak yang terjangkit penyakit kencing darah sama paru. Penyakit itu terlihat saat kencing mengeluarkan darah, sapi pun nafsu makannya berkurang.
Dikhawatirkan, penyakit itu bisa mematikan dan dirinya pernah menemukan penyakit itu di ternak sapi di Sumedang.
“Penyakit kencing darah sama paru yang mengakibatkan makan tidak nafsu, itu yang justru kami khawatir bisa berdampak mematikan,” tuturnya. (kos)