sumedangekspres, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah sepekan lalu berada di Eropa. Ia melakukan kunjungan kerja ke Eropa itu untuk membawa pesan damai kepada para pemimpin negara di dunia serta bertemu dengan sejumlah investor dari berbagai negara.
Pada 21-22 Mei lalu, Ridwan Kamil menjadi pembicara dalam acara The Assisi and Roma Roundtable 2022 di Kota Assisi, Italia. Acara ini digelar Global Foundation, organisasi nirlaba yang fokus pada beragam masalah global. Di sana, Ridwan Kamil membawa pesan damai.
Sedikitnya 50 perwakilan negara, swasta, hingga seniman hadir dalam acara untuk mencapai pemahaman bersama. Adapun tema besar yang diusung dalam kegiatan itu, yakni “Cooperative Globalisation-Navigating the Unknown Together, Toward Peaceful, Global Existance”.
Baca Juga:4 Cara Jitu Mencegah Menyakit JantungJawa Barat Tindaklanjuti Penjajakan PLTB dengan Investor Inggris
Sementara, pada Jumat (27/5) hari ini, Ridwan Kamil dijadwalkan bertemu dengan sejumlah investor dari berbagai negara untuk menjajaki kerja sama di bidang energi baru terbarukan.
Pada acara The Assisi and Roma Roundtable, pria yang akrab disapa Kang Emil menuturkan, tahun ini, Indonesia yang memiliki populasi penduduk hingga 300 juta orang menjadi tuan rumah pertemuan G-20. Menurutnya, forum 20 negara yang menguasai separuh ekonomi dunia ini sangat penting, agar semua pihak memiliki pemahaman bersama yang lebih baik.
“Kami mengundang semua yang ada di sini untuk menjadi bagian dari dialog, khususnya di tengah perang antara Ukraina dan Rusia. Semoga perdamaian bisa mengakhiri perang ini,” tutur Kang Emil.
Selain membawa pesan damai, khususnya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, Kang Emil pun mengatakan, pemahaman bersama yang ingin dicapai dalam pertemuan itu sangat penting. Terlebih, kata Kang Emil, pemahaman bersama sangat penting bagi pemimpin yang harus membuat keputusan setiap hari.
Menurutnya, pemahaman data yang baik akan menghasilkan keputusan baik. Sebaliknya, data yang buruk bakal menghasilkan keputusan yang buruk.
“Saya menempuh perjalanan jauh sampai ke Assisi untuk memperoleh pemahaman lebih baik tentang apa yang menjadi perhatian global. Tujuannya, saat saya kembali ke Indonesia, saya mempunyai perspektif lebih baik mengatasi banyak distraksi,” tutur Kang Emil.