sumedang, CIMALAKA – Sekolah Dasar (SD) Negeri Sukalerang 1 di Desa Cikole Kecamatan Cimalaka sampai saat ini belum direlokasi bangunannya. Padahal, SD Sukalerang 1 merupakan satu SD yang terdampak proyek Tol Cileunyi -Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Jawa Barat.
Hal ini membuat pihak sekolah, orang tua siswa serta Pemerintahan Desa Cikole khawatir akan keamanan serta keselamatan siswa selama belajar di sekolah, sehubungan dengan kondisi bangunan sudah banyak yang rusak.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SDN Sukalerang 1 Dedeh SPd melalui Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Eki Nandi Permana SPd kepada Sumeks, Senin (20/6).
Baca Juga:7 Cara Menghadapi Cuaca Panas Agar Tidak Terkena DehidrasiGaruda Napas
“Kami pihak sekolah SDN Sukalerang1 Sumedang sangat mengkhawatirkan dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah pada rusak dan beberapa bangunan sudah tidak layak pakai. Seperti ruang guru dimana atapnya sudah pada bolong ditambah beberapa ruang kelas kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan,” kata Eki.
Dikatakan, kusen-kusen sudah pada keropos dan pintu kelas pada copot. Bahkan, ada ruang kelas yang kusen jendelanya patah, kacanya pecah waktu ada hujan angin.
“Kondisi ini disebabkan karena sekolah kami dalam beberapa tahun ini tidak mendapatkan kucuran dana bantuan Rehabilitasi dari Dinas Pendidikan. Karena, SDN Sukalerang 1 Sumedang masuk pada salah satu sekolah yang terdampak Tol Cisumdawu,” katanya
Eki mengatakan, untuk penggantian tanah bagi lokasi sekolah dari Tol itu sudah ada, bahkan sudah lama. Namun, untuk relokasi bangunan SDN Sulalerang 1 Sumedang sampai saat ini itu belum ada kejelasan, baik dari Dinas pendidikan ataupun dari PT Citra Karya Jabar Tol ( CKJT ).
“Padahal Surat Keputusan dari Bupati untuk relokasi bangunan SD Sukalerang 1 itu sudah ada di kami. Tetapi untuk kejelasan kapan akan direlokasi sampai saat ini belum ada,” terangnya.
Eki berharap, mengingat jumlah siswa yang sekolah disini lumayan banyak. Keseluruhan dari kelas 1 sampai kelas 6 itu ada 116 orang siswa. Jadi, kepada Pemerintah Daerah dan intansi terkait serta pihak Tol untuk segera merelokasi bangunan sekolah.
“Ini sangat berdampak pada kegiatan belajar mengajar di sekolah kami. Kalaupun tidak direlokasi direhab saja dulu, tidak apa-apa asal dipercepat soalnya melihat kondisi bangunan yang sudah sangat mengkhawatirkan,” katanya.