Kisah Nenek Rosalia, Bertahan Hidup Di Dalam Gubuk Reyot

Kisah Nenek Rosalia, Bertahan Hidup Di Dalam Gubuk Reyot
0 Komentar

Herman mengaku, meski dia dan ibunya hidup dalam serba kekurangan, tetapi bantuan sosial (Bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako tidak pernah menyasar keluarga mereka.

“Paling yang dapat ini Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 dari desa. Untuk dari Pemerintah Kabupaten dan Pusat sama sekali belum pernah. Tidak tahu juga apa alasannya,” ujarnya.

Ia pun berharap, pemerintah bisa membuka mata dengan kondisi keluarganya. Apalagi, kini sang ibu, sudah sakit-sakitan.

Baca Juga:Siapa DJ Berinisial J yang Ditangkap atas Penyalahgunaan Narkoba? Polisi Sita Barang BuktiAngka Harapan Hidup Warga Jakarta Disebut Berkurang hingga 4 Tahun, Ini Sanggahan Pemprov DKI…

Herman dan nenek Rosalia mengaku sangat merindukan penerangan listrik. Apalagi sudah hampir dua tahun listrik negara sudah masuk di kampung itu.

“Yang kami sangat butuh sekarang ini listrik. Jujur, kami sangat merindukan itu. Mau beli uang dari mana. Untuk makan saja kami ini susah,” ungkap Herman.

Herman berharap ada orang baik yang bisa membantu mereka.

“Biar meteran kecil saja. Intinya rumah kami tidak gelap gulita setiap malam,” pungkasnya. (Pkl2/Nina)

Sumber: regional.kompas.com

0 Komentar