“Anak saya itu pergi dari rumah bersama temannya, saat pulang itu tidak ada reaksi apa-apa, tapi pada pagi harinya baru ada reaksi matanya kabur dan kepalanya pusing,” ujar DA ibunda AW saat ditemui dirumah duka, Selasa (28/6/2022).
Karena kondisi AW semakin buruk, keluarga pun membawa AW ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Jumat malam.
Namun sang anak disarankan pulang karena dianggap hanya syok dan tidak sakit.
Baca Juga:Tingkatkan Keselamatan, Mahkamah Pelayaran Gelar Sosialisasi Pemeriksaan Kecalakaan KapalPengendara Motor Tertabrak Mobil Hingga Tewas
“Malam Sabtu, saat kami bawa ke RS HD Kota Bengkulu, anak saya ditolak (konteksnya disarankan pulang, red) olah pihak RS, katanya anak saya hanya syok saja dan tidak sakit apa-apa,” ujarnya.
Pihak rumah sakit pun menjelaskan, AW mengalami syok karena mendengar kabar salah satu teman AW yang ikut berkaraoke meninggal dunia.
“Bawa pulang saja anak ibu tidak sakit,” ucap DA mengulangi perkataan pihak rumah sakit.
Keesokan paginya, pada Sabtu (25/6/2022) kondisi AW semakin parah.
Perempuan 22 tahun itu mengalami sesak nafas dan penglihatannya menghilang. Pihak keluarga pun membawa AW ke RS Tiara Sela di Kota Bengkulu.
Saat tiba di RS Tiara Sela, AW langsung dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan darurat.
“Saat di IGD, cairan yang berada didalam tubuh anak saya di keluarkan dan tampak ada cairan warna hitam bekas minuman keras,” ungkapnya.
Namun, setelah dilakukan pengurasan tubuh, AW pun tidak sadarkan diri hingga Sabtu (25/6/2022) malam, AW meninggal dunia di RS Tiara Sela.
Baca Juga:BRI Jalin Kerja Sama Implementasi Aplikasi PSIAP bersama Dirjen Pajak Kemenkeu RIKakak Tiri Bunuh Bocah 11 Tahun Di Bima, Disebabkan Hal Sepele
Ibunda AW pun saat ini fokus merawat anak AW yang masih kecil dan meminta pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini.
“Kalau memang pihak kepolisian melakukan penyelidikan, tolong diselesaikan kasus ini,” ujar DA.
Tempat karoke ditutup sementara
Setelah kasus tersebut mencuat, tempat karaoke tersebut ditutup pada Selasa (28/6/2022).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu Riduan saat mengunjungi tempat karoake di Kelurahan Penurunan, kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
“Kita melakukan monitoring ini berkaitan dengan peristiwa meninggalnya pengunjung usai berkaraoke di Ayu Ting ting akibat minuman keras, kita ingin melihat perizinan terkait mirasnya,” ujar Riduan Kadis DPMPTSP Kota Bengkulu kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/6/2022). (PKL3/Salma)