sumedangekspres – Dinas perikanan serta peternakan Kabupaten Gorobogan memastikan kasus 30 ekor sapi mati dalam hitungan hari akibat PMK di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Gorobogan, Jawa Tengah pada pekan lalu.
Akibat dari terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kepala Disnakkan Kabupaten Grobogan drh Riyanto mengantarkan pihaknya telah menggandeng Balai Besar Veteriner (BBVET) Yogyakarta untuk mengungkap kasus 30 ekor sapi yang sebelumnya disangka kibat terpapar PMK itu.
“Dari gejalanya bisa dipastikan PMK, namun patut diduga ada penyakit tambahan. Seperti kasus Covid-19 ada komorbidnya. Segera hasil pemeriksaan sampel disampaikan,” kata Riyanto saat dihubungi melalui ponsel, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga:Cemburu Karena Pacarnya Di-chat Orang Lain, Pelaku Mebunuh dan Membuang Jasad Pacar di Kali KrukutBolehkah Puasa Dzulhijjah Tidak Full Sembilan Hari? Simak Penjelasannya
Riyanto juga mengatakan kasus 30 Sapi yang mati karena PMK di Desa Jambangan Sebagai kejadian yang kaget.
Tertulis dari jumlah 45 ekor sapi yang mati akibat PMK didominasi Desa Jambangan yang mencapai 39 ekor, menurut data Disnakkan Kabupaten Grobogan Sampai Senin (4/7/2022).
“Hampir seribuan ternak yang kena PMK di Desa Jambangan. Kondisinya parah dan kami pun sudah upayakan penanganan serta sosialisasi,” jelas Riyanto.
Di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ada jumlah 30 ekor sapi yang mati akibat terjangkit Penyakit Mulut serta Kuku (PMK) yang diketahui.
Sebanyak yang diketahui tersebut di Desa Jambangan
Untuk diketahui, pada akhir Juni lalu, sebanyak 30 ekor sapi di Desa Jambangan, Berdasarkan data Disnakkan Kabupaten Grobogan hingga Senin (4/7/2022), tercatat dari total 45 ekor sapi yang mati akibat PMK didominasi Desa Jambangan yakni mencapai 39 ekor.
Untuk diketahui, pada akhir Juni lalu, sebanyak 30 ekor sapi di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mati dalam kurun lima hari diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku. (Pkl2/Nina)
Sumber: regional.kompas.com