sumedang, KOTA – Polemik tentang kenaikan harga BBM dan LPG masih jadi bahasan untuk beberapa warga Kabupaten Sumedang.
Seorang tukang becak motor di Kota SumedangTatang Sukmana mengatakan, harga BBM yang naik ini membuat dirinya kewalahan dalam pembelian BBM.
“Kan harga BBM naik, jadi saya juga naikin harga narik pake becak motor ini. Kalau tarifnya sama, saya selalu kewalahan,” ujar Tatang kepada Sumeks, Rabu (13/7).
Baca Juga:Wali Kota Bandar Lampung Akan Merawat Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah WargaBawa Kabur Pacar Tanpa Izin Orangtua, Pria Pekanbaru Tersebut Ditangkap
Dikatakan, dalam melakukan pembelian BBM juga harus mengantri di SPBU. Karena, pembelian seperti di pom mini atau pinggiran jalan harganya cukup tinggi.
“Paling ke SPBU terdekat maksain, meskipun harus ngantri juga. Apalagi katanya nanti mah bakal pake aplikasi juga,” katanya.
Diakui, terkait harga LPG yang mengalami kenaikan, dirinya tidak begitu mengetahui karena menggunakan LPG yang bersubsidi dan harganya masih sama sekitaran Rp.23.000Â – Rp.25.000.
“Gas mah asa masih sama, kemarin juga sekitaran Rp 23 ribu sama Rp 25 ribu,” tambahnya.
Menurut seorang warga asal Cipameungpeuk yang sedang berbelanja di pasar Anisa, bahan bakar naik itu memang membuat sebagian orang kewalahan. Akan tetapi, kalau gas LPG mengalami kenaikan bakal lebih kewalahan dalam segala hal.
“Saya kan ibu- ibu nih, dengan akan adanya kenaikan gas pasti kewalahan juga. Karena, harga yang sekarang kan masih sama segituan kalau dinaikin lagi mah makin susah,” ujar Anisa.
Kata dia, meskipun kenaikan gas LPG diperkirakan akan naik sebanyak 2 persen, pasti masyarakat akan mengalami keterpurukan dan kesulitan.
Baca Juga:Menyesatkan, Tabib di Serang Mengaku Titisan Nabi Hidir ASPolisi Memburu Pelaku Baku Hantam di Hiburan Organ Tunggal di Asahan
“Kasian kalau orang yang memang kurang mampu dan para pedagang akan sulit mendapatkan gas dengan mudah,” pungkasnya. (wly)