sumedang, KOTA – Penjualan minyak goreng curah menggunakan mobil ke tiap lingkungan atau perumahan membuat masyarakat menjadi terbantu. Namun, ada juga masyarakat yang merasa kurang puas dengan adanya minyak curah tersebut.
Seperti dikatakan seorang warga Jalan Dewi Sartika Regol Wetan Sumedang Selatan Yani Suhendra kepada Sumeks, Selasa (19/7).
Diakui, dirinya memang merasa terbantu jika penjual minyak curah mendatangi warga-warga.
Baca Juga:Banyak Hujan, Bisa Kurangi Kualitas TembakauFungsionaris Partai Golkar Sumedang Ditanya Soal Potensi Pemilih
“Jadi tidak perlu mencari-cari kemana gitu, biar gak olok ongkos dan bensin juga,” ujar Yani.
Dikatakan, dengan harga yang terjangkau perbotolnya, yaitu perbotol kecil Rp 14.000 dan Rp 23.000 untuk botol besar memang membuat dirinya terasa terbantu.
“Alhamdulillah sih, kalau ditambah-tambah sama ongkos kan jadinya berapa,” tambahnya.
Sementara itu, seorang warga lainnya Ikah Kartikah mengatakan, dengan adanya penjualan minyak goreng curah ke lingkungannya, membuat dirinyayang tidak perlu mengantri. Tetapi, diakui juga kurang puas akan minyak curah yang digunakan.
“Kalau kata Emak mah masih mahal harganya kan, ini mah jalantah,” ujar Ikah.
Menurutnya, dari harga Rp 14.000 masih kemahalan. “Masih mahal ya, pengen mah sepuluh ribu atuh,” katanya.
Ikah berharap agar harga minyak goreng nantinya akan kembali normal dan tidak perlu menggunakan minyak curah.
“Pengen mah kembali lagi pada semestinya,” pungkasnya. (wly)