Di Indonesia, peran perempuan semakin signifikan dalam perekonomian nasional. Sebanyak 61% perempuan berkontribusi terhadap perekonomian dan sekitar 50% dari 60 juta UMKM yang ada di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Hal ini menjadi sangat signifikan karena di UMKM Indonesia mampu menyerap 97% tenaga kerja sektor usaha.
Pemerintah Indonesia juga terus berupaya mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan melalui alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Kartu Prakerja. “Kita perlu berbuat lebih banyak untuk mencapai tujuan W20 yakni Recover Together and Recover Equally,” tegas Menko Airlangga yang optimis melihat ada sinergi yang kuat di antara negara-negara dengan W20 sebagai engagement group yang esensial dalam forum G20, terutama untuk berbagi tindakan dalam mencapai global exit strategy yang lebih inklusif dan tangguh.
Presidensi Indonesia telah mengidentifikasi dua prioritas utama pemberdayaan perempuan, yang bertujuan menciptakan nilai ekonomi baru dan memberdayakan perempuan dalam ekonomi baru. Pertama, mendukung UMKM milik perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam transformasi ekonomi berbasis digital yang inklusif. Kedua, berinvestasi dalam keterampilan digital dan STEM skill perempuan dan anak perempuan untuk berpartisipasi di semua sektor ekonomi.
Baca Juga:Survei ARSC: Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Pemerintah Efektif, Masyarakat PuasMenko Airlangga Tegaskan Minyak Sawit Menjadi Solusi Krisis Pangan dan Energi Dunia
Menko Airlangga berharap W20 dapat melanjutkan tugas ini dan menantikan untuk melihat hasil di masa depan, khususnya komunike W20. Komunike W20 dipercayai akan menambah wawasan berharga bagi Deklarasi Pemimpin G20 dan meningkatkan pendekatan Indonesia untuk mengarusutamakan pemberdayaan perempuan dalam agenda G20.
“Saya mencatat bahwa perempuan dapat membangun generasi masa depan yang jauh lebih baik sehingga perempuan mampu berperan sebagai jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa depan. Ide yang disiapkan W20 tahun ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan di tengah gelombang tantangan dunia,” pungkas Menko Airlangga. (map/fsr)