sumedangekspres – Tuan Alim Pandita Ratu adalah tokoh Indonesia yang berperan sebagai menyebaran Islam di wilayah Lampung.
Dia juga tokoh Indonesia dan ulama yang pernah mendapatkan pendidikan Islam langsung dari Madinah.
Sebelum menyebarkan agama Islam di Lampung, Tuan Alim Pandita Ratu juga merupakan tokoh Indonesia yang menjadi pengawal pribadi Raja Banten, Syekh Maulana Hasanudin.
Baca Juga:Abdullah Ahmad, Ulama Padang Panjang Pembaharuan IslamVideo Widy Vierratale Ganti Baju Di Depan Umum, Netizen Recok
seorang pendatang asal Banten ialah putra dari ulama Syekh Soimah berasal dari Banten.
Ia juga memiliki nama Syekh Muhammad Alim Al Madinah. Adalah seorang pendatang asal Banten.
Dia adalah seorang anak dari ulama Syekh Soimah yang berasal dari Banten sebelah utara di desa Kresek yang berada di Kabupaten Tangerang.
Diriwayatkan bahwa seorang pendatang asal Banten pernah mengenyam pendidikan agama Islam langsung dari Madinah.
Namun, belum diketahui kapan ia melakukan pendidikan di Madinah.
Ia mendapatkan gelar Tuan Alim Pandita Ratu dari Minak Suttan yang merupakan pemimpin di Kampung Karta Talang.
Adapun arti dari Tuan Alim Pandita Ratu adalah seorang yang dipertuan dan memiliki pengetahuan ilmu agama suruhan ratu.
Ia ditugaskan oleh Raja Banten untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Lampung, tepatnya di Bandar Lampung.
Baca Juga:Bilal bin Rabah, Orang yang Pertama Kali Mengumandangkan AzanKisah Pembangunan Kabah, Kiblat Umat Islam di Dunia
Sebelum berangkat ke Lampung untuk meyebarkan Islam, seorang pendatang asal Banten adalah salah satu pengawal pribadi Raja Banten, Syekh Maulana Hasanudin.
Di Lampung, ia mengenalkan dan menyebarkan Islam dengan cara yang halus, salah satu dengan berbaur sesama masyarakat.
Salah satu cara yang digunakan oleh Tuan Alim Pandita Ratu untuk berdakwah Islam adalah memancing.
Suatu ketika, memancing bersama dengan sebagian masyarakat Lampung.
Saat memancing, hanya Syekh Muhammad Alim Al Madinah yang memperoleh tangkapan, sedangkan lainnya tidak mendapatkan ikan.
Masyarakat yang ikut memancing bersamanya heran. Mereka kemudian menanyakan mengapa hanya dia yang memperoleh tangkapan.
kemudian memberikan tips ampuhnya, yakni sebuah mantra yang disebut dengan dua kalimat syahadat.
Masyarakat yang ikut memancing bersamanya, kemudian mencoba mantra tesebut dan berhasil memperolah tangkapan.
Setelah itu, Tuan Alim mencoba menjelaskan apa makna mantra dua kalimat syahadat tersebut. Cara sederhana tersebut secara perlahan membuat dakwah Islamnya berhasil.