sumedangekspres – Keluarga menangis histeris pada saat peti jenazah Brigadir Joshua dibuka setelah diangkat dari dalam lubang kuburnya.
Penggalian makam tersebut dilakukan guna autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Joshua yang oleh polisi disebut meninggal karena baku tembak di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pada saat ini, autopsi ulang jenazah Brigadir J tengah berlangsung di Rumah Sakit Sungai Bahar.
Baca Juga:Menteri Koordinator Airlangga Sambut Baik Tambahan Investasi Kendaraan Listrik ToyotaPenyebab Keluarga Dilarang Saksikan Proses Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
Autopsi ulang tersebut dilakukan oleh tim dokter forensik independen yang berjumlah 7 orang.
Dokter forensik itu berasal dari RSPAD, RSAL, RSAU, RSCM, dan salah satu RS swasta nasional serta dokter forensik yang diajukan polisi.
Dalam penggalian makam, ada sejumlah perwakilan dari keluarga yang datang langsung untuk memastikan bahwa jenazah dalam peti tersebut adalah jenazah Brigadir J.
Perwakilan keluarga juga diminta melihat langsung sekalius memastikan jenazah tersebut.
“Tadi ada enam orang dari pihak keluarga yang menyaksikan langsung (melihat jenazah Brigadir J),” ujar salah satu keluarga Brigadir Joshua di RSUD Sungai Bahar, Rabu (27/7/2022).
Ajun mengaku bahwa dirinya adalah salah satu perwakilan keluarga yang melihat langsung kondisi jenazah Brigadir Joshua usai diangkat dari lubang kuburnya.
Lalu, bagaimana kondisi jenazah ajudan Ferdy Sambo itu?
“Puji Tuhan. Wajah almarhum belum ada berubah, hanya bengkak sedikit saja, Jadi, masih gampang untuk dikenali,” ungkap Ajun Saragih.
Keluarga berharap, autopsi ulang jenazah Brigadir Joshua itu bisa memberikan jawaban atas berbagai hal mengganjal sekaligus mengungkap apa yang sebenarnya terjadi saat ‘Jumat berdarah’ di rumah Ferdy Sambo.
Baca Juga:Gedung BRI Serta Rumdin Puskesmas Habis TerbakarTak Disangka, Salah Seorang Pelaku Pemasungan di Bekasi Ternyata Relawan Sosial
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo juga memberikan keterangan kepada awak media di RSUD Sungai Bahar.
Dedi menyatakan, ekshumasi dan autopsi ulang jenazah Brigadir itu adalah bentuk komitmen Kapolri untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.
Jenderal Polri kelahiran Madiun, Jawa Timur itu memastikan, autopsi ulang dilakukan oleh para ahli di bidangnya.
“Terutama dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia yang memiliki sifat independen dan imparsial,” ujarnya.
Selain itu, Dedi mengungkap bahwa autopsi juga diawasi oleh sejumlah instansi eksternal.