sumedangekspres, KOTA BANDUNG – Salah satu program ketahanan pangan, Buruan Sae, jadi inspirasi peserta konferensi U-20 yang digelar di Kota Bandung, 3-4 Agustus 2022.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar. Menurutnya, upaya meningkatkan ketahanan pangan sejalan dengan isu pangan yang belakangan menjadi perbincangan dunia.
“Ini bisa menjadi praktik baik yang diakui, dan kita ingin memperlihatkan itu. Alhamdulillah, menurut saya ini tidak salah,” ujarnya di Kantor DKPP Kota Bandung, Rabu (4/7/2022).
Baca Juga:Situ Rawakalong Beri Fungsi Ekologis dan SosialRidwan Kamil Ajak Bonge Citayam Fashion Week di Situ Rawakalong
Gin Gin juga menyebut, berbagai negara telah melirik Buruan Sae sebagai tempat penelitian atau studi banding. Salah satunya Kota Roma, Italia.
Ibukota Italia itu dijadwalkan berkunjung ke Kota Bandung sekitar Oktober 2022 mendatang untuk melakukan studi banding pada program Buruan Sae.
Gin Gin berharap, program Buruan Sae bisa menjadi cetak biru bagi kota-kota lain dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. Ada empat nilai lebih yang dimiliki Buruan Sae.
Pertama, tak perlu lahan yang luas untuk menjalankan program ini. Sebagai contoh, Buruan Sae di Kelurahan Pajajaran terletak di atas lahan Sungai Citepus. Lahan ini disulap menjadi kebun yang menghasilkan aneka produk pangan.
Hal sama juga terjadi di Kelurahan Sarijadi. Kelompok tani di sana menyulap tempat pembuangan menjadi lahan produktif dengan aneka produk pangan dan juga kerajinan tangan.
Kedua, Buruan Sae mengintegrasikan berbagai komoditas pangan. Jadi, program ini tak hanya menghadirkan sayuran saja sebagai hasil panennya, melainkan juga ikan dan hewan ternak.
Ketiga, Gin Gin juga menyebut integrasi dengan program Kang Pisman sebagai keunggulan Buruan Sae.
Baca Juga:Ridwan Kamil Resmikan Situ RawakalongSitu Rawa Kalong Diresmikan, Ridwan Kamil Berharap Bisa Tingkatkan Perekonomian dan Kebahagiaan Warga
“Kita punya program Kang Pisman sebagai upaya pengolahan sampah. Dengan Buruan Sae, kita bisa memanfaatkan hasil pengolahan sampah tadi,” ucap Gin Gin.
Selain itu, keunggulan terakhir ialah eksistensi Buruan Sae yang mengintegrasikan berbagai elemen masyarakat di Kota Bandung. Sebagai informasi, saat ini sudah ada 335 titik Buruan Sae di Kota Bandung.
“Jumlah ini diprediksi terus bertumbuh. Diharapkan nantinya tiap RW di Kota Bandung memiliki satu titik Buruan Sae,” kata Gin Gin.