sumedangekspres – Pengacara Bharada Eliezer, Deolipa Yumara, menceritakan detik-detik Brigadir Joshua berlutut lalu ditembak di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Yang cukup mengejutkan bahwa, eksekusi dilakukan pada saat Brigadir Joshua berlutut di depan Ferdy Sambo lalu di tembak.
Hal tersebut diceritakan oleh Deolipa Yumara dalam wawancara yang tayang di Youtube tvOnNews, pada Kamis 11 Agustus 2022 malam.
Baca Juga:Brigadir Joshua Dieksekusi Mati pada saat Berlutut dan Disaksikan Beberapa Orang, Kalau Bharada E Melawan akan Ditembak JugaTidak Ada Beras Untuk Dimasak, Ibu Muda Ini Nekat Bunuh Diri
Deolipa mengatakan bahwa, pada saat itu Bharada Eliezer diperintahkan untuk naik ke lantai dua.
Di lantai dua tersebut, kliennya melihat Brigadir Joshua sudah berlutut di depan Ferdy Sambo.
“Di atas itu sudah ada kejadian, almarhum Yosua berlutut di depan Sambo,” katanya, sebagaimana yang dikutip oleh PojokSatu.id.
Menurut pengakuan Bharada Eliezer, saat itu dirinya sudah memegang pistol.
“Sambo juga pegang pistol, tapi Sambo pakai sarung tangan,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan posisi berlutut Brigadir Joshua dengan kedua tangan menyatu di belakang kepala.
“Namanya kalau polisi kan kalau berlutut begini (sembari memperagakan),” terangnya.
Saat itulah Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Eliezer untuk membunuh Brigadir Joshua.
“Oeeii…sekarang oeii…tembak! Tembak! Tembak oeeii!!” perintah Ferdy Sambo kepada Eliezer.
Mendapat perintah seperti itu, Eliezer pun ketakutan.
“Kalau Richard nggak nembak, mungkin dia yang ditembak. Karena sama-sama pegang pistol kan,” tuturnya.
Baca Juga:Kronologi Anak Tenggelam di Sungai Ciliwung BogorTukang Bubur Jadi Korban Begal di Cibitung
“Akhirnya Richard atas perintah, langsung tembak lah. Dar..dar..dar,” bebernya.
Deolipa berujar bahwa Bharada Eliezer sejatinya adalah teman dekat Brigadir Joshua dan tak memiliki motif apapun menghabisinya nyawa sahabatnya sendiri.
“Tapi ini diperintah sama iblis. Iblisnya ya Sambo itu juga,” ujarnya.
Pengakuan Ferdy Sambo Berbeda
Sementara, Ferdy Sambo memberikan pengakuan berbeda dari yang pernah disampaikan Kombes Budhi Herdi Susianto, Kapolres Metro Jakarta Selatan saat itu.
Pengakuan Ferdy Sambo kepada penyidik Bareskrim Polri, dirinya marah dan emosi setelah dilapori istrinya, Putri Candrawati.
Kepada penyidik, Ferdy Sambo mengaku marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, Putri Candrawati.
Kata Ferdy Sambo, istrinya mendapat perlakuan yang sangat melukai harkat dan martabat keluarga.