“Alur ombak di hari Kamis sampai Sabtu (20 Agustus 2022) cukup lumayan besar dan sampai abrasi. Kejadiannya sore dan memang air sedang pasang tinggi,” katanya.
Lebih lanjut, Agung mengungkapkan penyebab kejadian bahwa warga sekitar melihat korban ingin mengambil tutup box steropom ikan yang tertiup angin.
“Korban ingin mengambil, tetapi terjadi kejadian yang tak terduga (tenggelam). Serta menurut warga sekitar, korban hanyut ke arah bibir pantai,” ungkapnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Resmikan Monumen Perajin Bendera Merah Putih Leles di GarutGubernur Ridwan Kamil Optimis Lompatan Ekonomi di Jabar Utara dan Selatan
Setelah tim Basarnas melakukan pencarian hari ketiga yang dimulai pukul 07.00 WIB menggunakan perahu karet dari posko yang didirikan di hutan Manggrove Desa Muara, mendapatkan hasil.
Tim Basernas fokus sekitar bibir pantai sekitar hutan Manggrove atau sekitar 2 Km dari titik nol tenggelam arah selatan, sekitar pukul 08.00 WIB.
“Tim Basarnas menemukan korban terapung di atas air permukaan laut, tim Basarnas langsung evakuasi menggunakan perahu karet. Korban dimasukan ke kantung jenazah,” katanya.
Atas permintaan keluarga korban yaitu Istrinya, jenazah Supriyadi langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Pesing Koneng RT 001 / RW 002, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Pkl2/Nina)
Sumber: disway.id