sumedang, SITURAJA – Kepala Desa Cijati Asep Junjun Junaedi ingatkan warganya untuk bijak dan tidak menggunakan jasa keuangan hanya untuk konsumtif dan bersuku bunga tinggi.
Ketidakefektipan pinjaman uang sebaiknya dihindari masyarakat. Sebab, pinjaman uang itu harus dikembalikan meski dengan sistem cicilan. Sementara penggunaan uang yang tidak epektif hanya akan menambah beban masyarakat untuk cicilannya.
Dikatakan, hal itu bisa berdampak kepada semakin memburuknya perekonomian masyarakat.
Dia menegaskan, untuk pinjaman uang sebaiknya masyarakat menggunakannya untuk modal usaha. Jadi uang yang dipinjam akan berkembang.
Baca Juga:Kurangi Penumpukan, Masyarakat Harus Ubah Sudut Pandang Terkait SampahPenyaluran Bantuan Harus Berdasarkan Potensi
“Kalau mau pinjam uang, ya gunakan saja untuk permodalan. Jangan sampai pinjam uang habis untuk konsumtif, itu sangat berbahaya,” katanya.
Selain itu, masyarakat juga harus mengukur kemampuannya. Sebelum meminjam uang maka mereka harus terlebih dahulu membuat rancangan usaha apa yang akan dijalankannya.
“Kalaupun warga akan pinjam untuk permodalan, tapi harus sudah disiapkan juga konsep usahanya dan pertimbangan yang matang,” kata dia.
Asep mengingatkan, agar masyarakat hanya menggunakan jasa keuangan yang legal. Jangan sampai menggunakan jasa keuangan melalui sebuah aplikasi atau jasa keuangan melalui rentenir. Sebab, hal itu dikhawatirkan justru akan membebani.
“Kalau memang butuh permodalan, saya harap warga bisa pinjam ke jasa keuangan yang jelas. Kami juga selaku desa siap memfasilitasinya jika butuh perayaratan,” katanya.
Dalam hal ini, pihaknya hanya bisa mengingatkan warga untuk tidak terjerumus ke dalam dunia lintah darat, untuk solusi memang desa belum punya program simpan pinjam. (eri)