sumedang, KOTA – DPC Organda Sumedang mengklaim tidak setuju dengan kebaikan harga BBM. Bahkan, memberikan solusi dengan menaikan tarif angkutan umum sementara untuk menutupi setoran para supir.
Seperti dikatakan Wakil Ketua DPC Organda Ir. Dian Yudiana kepada Sumeks, Selasa (13/9).
“Secara umum kami memang tidak setuju, soalnya berpengaruh juga pada harga-harga lain,” ujar Dian.
Baca Juga:Damkar Tanjungsari Evakuasi Warga Lepaskan CincinTempat Relokasi Korban Longsor Tunggu Kementerian PUPR
Dikatakan, divisinya melakukan solusi sebelum terjadinya kenaikan dengan cara merencanakan kenaikan tarif sementara, untuk menutupi dampak dari kenaikan harga BBM.
“Untuk angkutan umum kami memberikan surat edaran kenaikan tarif agar para supir tidak terlalu pusing untuk menutupi setorannya,” katanya.
Menurutnya, pihaknya bukan tidak mau ikut unjuk rasa. Akan tetapi memikirkan apa dampak dari ikut unjuk rasa secara keseluruhan.
“Jadi kami melakukan unjuk rasa secara demokratis saja agar para supir juga tidak ikut dirugikan di tengah kenaikan BBM dan lainnya yang membuat para supir kewalahan,” terangnya.
Dian juga mengatakan untuk pengguna mobil plat kuning seperti angkutan umum, barang, dan angkutan lain sebaiknya tidak menggunakan barcode pada saat pembelian di SPBU. Karena, mereka sudah jelas merupakan angkutan yang harus menerima subsidi.
“Jadi kasian kan udah ngantri terus pakai barcode kan harganya juga tetap sama. Banyak juga para supir yang tanya kenapa subsidi pakai barcode tapi harga tetap sama,” tanyanya. (wly)