sumedang, JATINUNGGAL – Akses jalan Wado-Jatinunggal punya peran penting untuk menunjang roda perekonomian masyarakat.
Akses jalan yang membentang dari Kecamatan Wado sampai perbatasan Sumedang-Majalengka via Jatinunggal merupakan akses jalan yang digunakan berbagai aktivitas masyarakat. Mulai dari aktivitas bisnis sampai aktivitas sosial.
Apalagi, setelah adanya lingkar timur, akses jalan utama yang ada di Kecamatan Jatinunggal itu aktifitasnya meningkat tajam. Bahkan, mobilitas pada saat jam-jam tertentu seperti pagi dan sore cukup ramai.
Baca Juga:Belum Ditempati, Rumah Relokasi Korban Longsor SelesaiPakar: Menko Airlangga Pimpinan Diplomasi Politik dan Ekonomi di IPEF
Namun, adanya peningkatan aktivitas pada akses jalan tersebut tidak sesuai dengan lebar badan jalannya.
Para pengguna jalan menilai akses jalan tersebut kondisinya terlalu sempit. Apalagi pada saat ada mobil besar melintas, hal itu akan menghambat laju kendaraan.
“Saya sangat berharap akses jalan ini bisa segera diperbaiki dan dilakukan pelebaran, agar aktivitas saya juga bisa lancar,” kata salah satu pengguna jalan asal Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede, Sihabudin saat diwawancara pada saat hendak pergi ke pasar Wado.
Dikatakan, selain warga Jatinunggal, akses jalan tersebut juga menunjang aktivitas usaha yang dijalankan oleh warga di wilayah-wilayah tetangga. Seperti Kecamatan Jatigede, Wado dan Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.
“Saya setiap pagi selalu pergi ke pasar Tarikolot atau pasar Wado untuk belanja kebutuhan dagangan saya. Kebetulan saya buka warung makan di pinggir jalan lingkar timur,” katanya.
Dia mengakui, akses jalan tersebut kurang nyaman saat digunakan. Selain jalan yang banyak lubang dan bergelombang, jalan tersebut juga sempit.
“Memang saat ini jalan Wado-Jatinunggal kurang nyaman, karena bergelombang dan juga sempit. Kalau papasan dengan mobil truk harus ekstra hati-hati,” kata dia. (eri)