sumedang, CIMANGGUNG – Dampak kenaikan BBM ternyata masih dirasakan para pedagang yang ada di pasar tradisional Parakanmuncang Desa Sindangpakuon Kecamatan Cimanggung. Harga kebutuhan pokok terbilang normal, justru daya beli konsumen malah berkurang.
Apalagi saat ada BLT malah bukanya naik daya belinya, bahkan semakin menurun. Sehingga, pasti ini sepi pembeli.
Hal tersebut dikatakan Iwan salah satu pedagang di Pasar Parakanmuncang. Dia mengaku daya beli masyarakat menurun pasca kenaikan harga BBM jenis pertalite, solar dan pertamax.
Baca Juga:Antisipasi Stok Darah, PMI Sumedang Rajin Giat DonorMakin Banyak Desa Juara
Ditegaskan, penurunan daya beli itu meresahkan pedagang pasar Parakanmuncang. Mereka khawatir omset turun imbas kenaikan harga BBM.
“Kami minta pemerintah mengupayakan langkah-langkah serta upaya-upaya yang memungkinkan untuk menjaga agar pedagang tidak collapse,” harapnya.
Ia mengaku sudah mengalami gelombang keras pada saat pandemi covid-19, ditambah lagi dengan kenaikan BBM ini akan berakibat fatal terhadap tingkat penurunan perekonomian pedagang pasar.
Dia membeberkan harga sembilan bahan pokok (sembako) usai harga bahan bakar minyak (BBM) naik saat ini harga telor sudah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 25.000,-.
“Malah sebelum harga BBM naik, pada naik duluan dari , beras, telor sama yang lain-lainya. Kalau sekarang harga kebutuhanpokok sudah terbilang normal,” tuturnya. (kos)