sumedangekspres, SURABAYA – Update data korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, kini telah mencapai 182 orang meninggal dunia, Minggu sore, 2, Oktober 2022.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, jumlah korban meninggal dunia akibat insiden di Stadion Kanjuruhan sebanyak 182 orang.
Dari ratusan jumlah korban meninggal dunia akibat insiden di Stadion Kanjuruhan, juga terdapat 2 orang balita dan sejumlah anak-anak usia belasan tahun.
Baca Juga:BRI Sampaikan Belasungkawa Kepada Korban dan Sesalkan Insiden Kerusuhan di Stadion KanjuruhanBerduka Atas Tragedi Kanjuruhan, Airlangga Desak Usut Tuntas
Para korban tersebut belum termasuk yang mengalami luka berat dan ringan. Mereka menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Malang.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan, insiden itu diawali dari masuknya sejumlah penonton ke dalam lapangan Stadion Kanjuruhan.
Saat masuk lapangan itu, para penonton yang kecewa timnya kalah lantas mencari ofisial dan pemain. Mereka mempertanyakan, mengapa bisa takluk dari Persebaya di kandang sendiri.
Aksi itu, kemudian memicu terjadinya kerusuhan. Irjen Nico dalam konferensi pers tadi malam menegaskan, penembakan gas air mata dilakukan untuk membubarkan massa.
Sebab, saat itu sudah terjadi perusakan dan penyerangan kepada petugas. Namun, tembakan gas air mata membuat penonton lain panik dan berlarian keluar.
“Itu (penembakan gas air mata, Red) dilakukan karena mereka mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” ucap Nico.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan sejumlah instruksi terkait dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur diungkapkan, Minggu, 2, Oktober 2022.
Baca Juga:BRI Kolaborasi dengan Majoo Berikan Solusi Digital untuk Merchant di IndonesiaBRI Mencari Digital Talent Terbaik, Bersama Menuju Perusahaan Kelas Dunia
Presiden menginstruksikan jajaran terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Diantaranya untuk memberikan pelayanan medis terbaik kepada para korban yang tengah dirawat.
“Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit, agar mendapatkan pelayanan terbaik,“ ujar Presiden.
Presiden juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas insiden tersebut.
“Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.
Selain itu, Presiden juga meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola, dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya.