sumedang, DARMARAJA – Sinergitas masyarakat dan pemangku kebijakan solusi terbaik bebaskan Waduk Jatigede dari pencemaran sampah. Untuk menangani masalah sampah memang bukan hal yang mudah. Sebab, sampah itu merupakan limbah kehidupan, setiap aktivitas manusia hampir semua menciptakan sampah.
Dengan begitu, sampah tidak akan pernah punah selama kehidupan masih ada. Hanya saja keberadaan sampah itu dapat diuraikan oleh keberadaan mikroba. Namun, ada beberapa sampah yang tidak dapat terurai atau membusuk, seperti sampah pelastik, sampah tersebut yang harus diwaspadai.
Oleh sebab itu, sampah yang tidak membusuk itu merupakan tugas manusia untuk memusnahkannya. Namun, meskipun sampah sulit dimusnahkan karena berkorelasi dengan kehidupan, tapi sampah bisa ditertibkan. Sehingga, keberadaan sampah tidak mesti harus berdampingan dengan lingkungan masyarakat.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Flyover Kopo Bandung Laik DigunakanUpdate Jumlah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Versi Dinkes 182 Orang Termasuk Balita
Begitu juga kondisi sampah di Waduk Jatigede. Untuk mengatasinya bukan hal yang mudah. Sebab, kunci dari terbebasnya sampah di Jatigede harus asa kesadaran dari masyarakat sendiri, untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Anggota DPRD Kabupaten Sumedang Dadang Sopian Syauri ST menyebutkan, ketika tidak adanya kesadaran masyarakat dalam hal persampahan, maka kebersihan dan kelestarian lingkungan akan terus jadi masalah.
“Yang utama ada dulu kesadaran dari masyarakat di wilayah penyangga waduk agar tidak buang sampah sembarangan,” katanya kepada Sumeks, baru-baru ini.
Dalam hal ini, tentu saja masyarakat butuh edukasi yang mendasar, agar memahami begitu bahayanya pencemaran sampah di sekitar kehidupan manusia.
“Edukasi kolaborasi harus terus digencarkan agar masyarakat paham, bagaimana dampak ketika kita buang sampah sembarangan,” terangnya.
Selain kesadaran masyarakat, kata dia, pemerintah juga wajib memfasilitasi masyarakat agar bisa membuang sampah pada tempatnya. Sebab, mereka menilai sarana untuk membuang sampah di wilayah penyangga Waduk Jatigede masih minim.
“Pemerintah dalam hal ini juga harus memfasilitasi masyarakat untuk penyediaan sarana prasarana untuk persampahan,” kata dia.
Baca Juga:BRI Sampaikan Belasungkawa Kepada Korban dan Sesalkan Insiden Kerusuhan di Stadion KanjuruhanBerduka Atas Tragedi Kanjuruhan, Airlangga Desak Usut Tuntas
Selain itu, harus adanya proaktif dari pihak BBWS untuk duduk bersama dengan pihak terkait (dinas, desa, tokoh lingkungan, masyarakat) di wilayah penyangga waduk Jatigede. Karena, minimnya anggaran di dinas terkait, menjadi alasan klasik sehingga masalah persampahan tidak akan pernah selesai. Seyogyanya perhatian dan ketersedian anggaran dari pemda dan pemprov dalam hal kebersihan dan kelestarian lingkungan harus menjadi salah satu prioritas.