sumedang, KOTA – Pengamat Sosial asal Universitas Sebelas April (Unsap) Sumedang Irma menegaskan penggunaan gas air mata untuk peleraian kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10) malam kurang tepat dan lebih baik menggunakan air pemadam saja.
“Meskipun sesuai Standar Operation Prosedur (SOP), tapi kurang tepat,” ujar Irma kepada Sumeks, Rabu (5/10).
Dikatakan, untuk peleraian seperti di tribun bisa menggunakan air dari pemadam kebakaran agar tidak terjadinya hal yang membuat para penonton panik.
Baca Juga:Upacara HUT TNI ke 77, Puluhan Anggota Polres Sumedang Geruduk Makodim 0610/SumedangMilad ke 28, SMPN 8 Makin Berprestasi
“Namanya gas air mata itu kan pedih, otomatis jika terkena gas tersebut akan terasa pedih ditambah jumlah penonton disana kan banyak,” katanya.
Menurutnya, adanya korban dikarenakan kepanikan secara refleks untuk menghindar dari gas air mata hingga membuat para penonton buru-buru untuk keluar.
“Pasti refleks panik sih, apalagi cewek ya melihat yang berantem juga pasti langsung teriak atau diam di tempat,” tambahnya.
Dia berharap agar ketika melerai di Tribun seharusnya bisa menggunakan air pemadam kebakaran atau pun hal lain yang lebih ramah untuk melerai kerusuhan.
“Agar tidak adanya korban kembali dan untuk penonton juga diharapkan tidak anarkis,” pungkasnya. (wly)