sumedang, JATINUNGGAL – Penyempitan lahan karena terjadinya pertumbuhan manusia sulit dihindarkan. Solusi memperkuat ketahanan pangan, pemerintah harus melahirkan bibit unggul dengan masa tanam yang singkat.
Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr H Sutrisno SE MSi mengakui, dari tahun ke tahun banyak alih fungsi lahan pertanian jadi perumahan dan sarana usaha lainnya, seperti industri. Hal itu tentu akan terjadi pengikisan lahan pertanian kalau tidak ada cetak lahan sawah baru.
“Seharusnya, untuk mengantisipasi terjadi penyempitan lahan pertanian ini, harus jadi prioritas pembahasan,” katanya, baru-baru ini.
Baca Juga:Tata Tertib Peserta Test Tertulis Online Calon Anggota Panwascam di SumedangDorong Perusahaan Besar Berkolaborasi Dengan UMKM
Dalam hal ini, salah satu upaya untuk mencegah adanya pengurangan produksi pangan yang disebabkan oleh penyempitan lahan pertanian, maka pemerintah harus mengembangkan teknologi alat pertanian dan mengembangkan bibit unggul yang bisa mempercepat masa tanam pangan.
“Untuk pengembangan teknologi dan bibit unggul itu sangat diharuskan,” katanya.
Menurutnya, mempercepat masa panen, artinya akan meningkatkan juga produksi pangan dalam satu tahunnya. Meski lahan pertanian sempit, tapi masa panennya cepat dan ditunjang dengan teknologi yang canggih itu akan berimbas seimbang.
“Kalau terjadi pengurangan lahan pertanian, maka teknologi penunjang pertanian dan bibit unggul harus bisa mengimbanginya. Masa produksinya harus lebih cepat,” kata dia.
Maka dari itu, para ahli peneliti dalam bidang pertanian ini harus mengkajinya dengan betul. Jangan sampai ada benih yang tidak berkualitas. Seperti halnya pernah dialami di suatu tempat, ada benih bawang yang busuk. Hal itu tidak akan bisa untuk membantu para petani. (eri)