Holding BUMN Farmasi Teken MoU dengan Empat Perusahaan Global Pada G20 SOE Conference 2022

Holding BUMN Farmasi Teken MoU dengan Empat Perusahaan Global Pada G20 SOE Conference 2022
Kiri-kanan : Mohd. Hareeff Bin Muhammed (CEO of Pantai Premier Pathology), David Utama (Direktur Utama PT Kimia Farma, Tbk), Pahala Masyuri I (Wakil Menteri BUMN I), Honesti Basyir (Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Daryl Arnold (CEO Connected Life Singapore
0 Komentar

Pahala meneruskan, vaksin IndonVac yang merupakan vaksin Covid-19 buatan Bio Farma, merupakan salah satu contoh dari pengembangan kemampuan dalam industri kesehatan yang semuanya kita lakukan kolaborasi dengan pihak luar Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir meneruskan, secara kapasitas produksi, Bio Farma memiliki kapasitas yang cukup besar, sehingga untuk tahap awal, mampu untuk memproduksi Indovac sebanyak 20 juta dosis yang akan digunakan untuk program booster pemerintah, dan akan meningkat hingga 40 juta dosis.

“Untuk secara total kapasitas produksi vaksin IndoVac, kedepannya kami bisa menyiapkan 120 juta dosis yang akan disesuaikan dengan permintaan. Sesuai dengan arahan Kementerian BUMN, bahwa vaksin IndoVac ini, tidak hanya akan digunakan di Indonesia saja, karena kini saatnya Indonesia untuk membantu penanganan pandemi di dunia, mengingat masih terdapat kesenjangan supply vaksin Covid-19 di dunia”, ungkap Honesti.

Baca Juga:Wahh! Ditemukan Bom Mortir di Rumah Seorang Nenek, Ini Kata Dansat Brimob Polda BantenWagub Sumedang Intruksikan Cabut Izin Developer Bandel, DPMPTSP Tak Mau Angkat Bicara

Sebagai tambahan, pada akhir September 2022 yang lalu, Bio Farma baru saja menandatangani kerjasama meneken kerjasama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma untuk produk blood product Recombinant Factor VIII, sehingga kedepannya Bio Farma dapat menguasai teknologi untuk penanganan haemophilia atau pembekuan darah.

“Ini merupakan salah satu penanganan Bio Farma dalam bidang penanganan penyakit tidak menular, namun cukup membahayakan, dan perlu keseriusan untuk penanganannya”, ungkap Honesti.

0 Komentar