sumedangekspres, KOTA BANDUNG – Data yang akurat dan mudah diakses menjadi kebutuhan. Tidak hanya untuk pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Oleh karenanya, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar melalui Jabar Digital Service (JDS) telah memulai upaya untuk membangun sistem Open Data yang terintegrasi di Jabar sejak 2019.
Pengembangan terus dilakukan hingga menuju satu data yang terintegrasi di 27 kabupaten dan kota di Jabar. Hal itu ditargetkan selesai pada 2023. Pembangunan dashboard data Jabar sendiri dipercepat sejak pandemi COVID-19.
“Kami bangun dashboard Jabar saat COVID-19. Karena saat itu, memang kebutuhan data sangat diperlukan pimpinan. Kami terus melaksanakan riset dan nantinya akan memakai teknologi dari Eropa untuk diterapkan di Jabar,” ujar Head of Data Jabar Digital Service Rizki Rusdiwijaya dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga:Punya Beragam Program Pemberdayaan Terstruktur, BRI Angkat Potensi Ekonomi di Wilayah 3TPemdaprov Jabar, Bank Bjb, Es Cendol Elisabeth Raih Paritrana Award
Menurut Rizki, Open Data saat ini sudah terintegrasi di delapan kabupaten/kota di Jabar, dan sekitar delapan kabupaten/kota lainnya sudah mulai mereplikasi Open Data.
Untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya Open Data dan Satu Data yang terintegrasi, JDS menyelenggarakan Jabar Data Visualization Festival (JDVF). Dalam festival tersebut, ada workshop, bimbingan teknis, pelatihan menganalisis, dan memvisualisasi data, kepada masyarakat dan ASN Pemda Provinsi Jabar.
JDVF berlangsung pada 1 Oktober sampai 19 November. Menurut Rizki, dari tiga kali workshop yang sudah berlangsung, telah diikuti sekitar 2.000 orang, mayoritas dari masyarakat umum. Di akhir festival, akan berlangsung awarding night.