sumedangekspres – Membaca Alquran di aplikasi pada HP apakah benar boleh tidak wudhu? Mengaji menggunakan aplikasi Alquran di HP memang lebih praktis, namun seperti apakah hukumnya?
Teknologi yang terus berkembang di era yang serba digital ini memang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Termasuk untuk mengaji Alquran, misalnya pakai aplikasi di HP.
Memanfaatkan teknologi untuk kebaikan itu memang tidak ada salahnya. Namun bagaimana hukumnya mengaji Alquran pakai HP?
Baca Juga:Update Harga BBM Per 1 November 2022, Ada Naik dan TurunAnak Bungsu Ferdy Sambo Tidak Lahir dari Putri Candrawathi, Tetapi..
Untuk pahalanya, apakah sama saja mengaji pakai HP dengan mengaji pakai mushaf?
Memang, mengaji pakai aplikasi di HP lebih praktis. Jika sebelumnya, untuk mengaji harus membawa mushaf, maka sekarang bisa lebih simpel dengan memasang aplikasi khusus di HP.
Bahkan ada hal yang lebih praktis lagi. Sebab, ada pendapat ulama yang mengatakan bahwa baca Alquran pakai aplikasi di HP boleh tidak wudhu.
Untuk itu, membaca Alquran melalui HP bisa dilakukan di banyak tempat dan di banyak kesempatan.
Salah satu ulama yang membolehkan baca Alquran pakai HP tanpa harus berwudhu adalah mendiang Syekh Ali Jaber.
Simak penjelasan beliau dalam artikel berikut ini. Silakan diperhatikan sampai tuntas.
Berikut adalah penjelasan terkait hukum membaca Alquran pakai HP, seperti yang pernah disampaikan almarhum Syeh Ali Jaber dalam ceramahnya.
Baca Juga:Jangan Pernah Salah ObatPencabulan Oleh Oknum Polisi Cirebon, Ini Klarifikasi dan Penjelasan Lengkap Ibu Korban
Alquran merupakan pedoman bagi manusia untuk hidup di muka bumi. Sebagai Kitabullah, membaca quran tentu saja memiliki bayak keutamaan.
Bukan hanya yang membacanya, bahkan yang hanya mendengarkan pun akan mendapatkan kebaikan.
Selain itu, membaca quran meski masih terbata-bata juga sudah mendapatkan pahala, apalagi yang sudah mahir dan menghafalnya.
Dalam Surat Fathir ayat 29-30 ada penjelasan mengenai membaca quran.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَا رَةً لَّنْ تَبُوْرَ
innallaziina yatluuna kitaaballohi wa aqoomush-sholaata wa angfaquu mimmaa rozaqnaahum sirrow wa ‘alaaniyatay yarjuuna tijaarotal lang tabuur
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,”
(QS. Fatir 35: Ayat 29)
لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ
liyuwaffiyahum ujuurohum wa yaziidahum ming fadhlih, innahuu ghofuurung syakuur