sumedang, KOTA – Beredar video di sebuah grup WA yang memperlihatkan banjir di Taman Endog Kota Sumedang, Minggu (6/11) sore.
Perekam yang mengendarai sebuah mobil menuturkan, “Kita jika memiliki toko disini susah”.
Hal itu ditimpali juga oleh sebuah suara perempuan yang duduk disampingnya. Dia mengatakan,” Wow. Taman Endog banjirnya mantap”.
Baca Juga:Ridwan Kamil Serahkan Bantuan untuk Pembangunan Sarana Prasarana Pendidikan di Bogor dan DepokBRI Kembali Buka Program Management Trainee, BRILiaN Future Leader Program
Video berdurasi 17 detik juga memperlihatkan air cukup memenuhi jalan depan Pasar Sumedang tersebut. Nampak, ketinggian air cukup membuat ban motor dan mobil terendam sebagian. Air juga mengalir cukup deras di sekitar Taman Endog.
Entah kapan video tersebut diupload di grup WA. Namun, banjir di depan Pasar Sumedang dan sekitar Taman Endog cukup mengganggu warga yang melintas. Hingga, merusak badan jalan.
Seorang pedagang kacamata di sekitar Taman Endog Unchu Achin membenarkan wilayah sekitar Taman Endog banjir.
Dikatakan, banjir disebabkan karena hujan yang cukup besar pada Minggu (6/11) sore.
“Banjir sendiri sering terjadi, namun tidak besar seperti sekarang ini. Karena gorong-gorong dan resapan air sudah bagus, jadi air yang meluap langsung turun ke bawah,” ujarnya kepada Sumeks, Minggu (6/11).
Unchu menuturkan, banjir yang terjadi pada sore ketinggiannya sekitar 5 sampai 10 Centimeter. Terjadi pada pukul 16.00 hingga pukul 17.00.
Dalam video lainnya yang berdurasi 16 detik, nampak beberapa kendaraan harus mengantri saat akan melintas di wilayah Taman Endog dari dua arah. Dari arah Ketib ataupun dari arah memutar di Taman Endog.
Baca Juga:Ridwan Kamil Ajak Bundo Kanduang Rantau Jabar Jaga Pertumbuhan Ekonomi dari Ancaman ResesiKejari Sumedang Bebaskan Tersangka Pencurian dengan Restorative Justice
Dalam video itu, air mengalir cukup deras di badan jalan sehingga cukup mengganggu pengendara, terutama pemgendara roda dua.
“Kami berharap instansi terkait segera memperbaiki keadaan ini agar kejadian banjir tidak terulang,” ujar warga lainnya Agus. (red)