Dari segi bisnis, BRI mendukung aktif penyaluran permodalan terhadap pembiayaan berkelanjutan dan mendorong UMKM sebagai backbone utama bisnis perseroan untuk turut menerapkan prinsip ESG. Penyaluran kredit berkelanjutan BRI yang mencapai Rp657,1 triliun atau setara dengan 65,5% dari total portofolio kredit BRI pada Kuartal II-2022. Disamping itu, sebanyak Rp74,7 triliun diantaranya disalurkan kepada pembiayaan hijau.
Dukungan BRI dalam menyalurkan kredit berkelanjutan kembali dioptimalisasi melalui penerbitan Obligasi Berwawasan Lingkungan (Green Bond) Berkelanjutan I dengan total nilai mencapai Rp15 triliun dan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun. Sebelumnya, bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini juga melakukan aksi korporasi penerbitan Sustainability Bond dengan nilai US$500 juta.
Ada juga inisiatif “BRI Menanam” yang diestimasikan dapat menyerap 108.065 ton Co2 pada tahun ke-5 sejak program ini diluncurkan pada Agustus 2022 melalui penyaluran 1,75 juta bibit pohon kepada nasabah pinjaman, terutama KUR hingga 2023. Angka tersebut berdasarkan proyeksi perhitungan dan asumsi rata-rata daya serap CO2 pohon produktif yang dibagikan dan ditanam dalam program BRI Menanam. Proyeksi penyerapan karbon tersebut juga telah memperhitungkan potensi mortalitas dari bibit pohon yang disalurkan.
Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Bangga Ahmad Sanusi Jadi Pahlawan NasionalGubernur Ridwan Kamil Minta Bandung Barat Respons Resesi 2023
Operasional BRI juga telah menunjang aspek keberlanjutan dan minim emisi. BRI menggunakan 30 mobil listrik di berbagai Regional Office (RO) sebagai kendaraan operasional. Tidak hanya itu, terdapat 50 motor listrik yang digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI.
Adapun sejumlah penggunaan sumber daya ramah lingkungan di BRI antara lain implementasi green building, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), hingga kendaraan listrik. Kemudian, BRI juga telah meresmikan Menara BRILian pada 17 Agustus 2022 di mana bangunan tersebut telah mendapatkan sertifikasi green building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) kategori gold.
Selain itu, digitalisasi business process juga menjadikan BRI lebih efisien dalam penggunaan sumber daya. Langkah ini tercermin dari digitalisasi proses pengajuan kredit melalui BRISPOT hingga layanan mobile banking BRImo.
“Meningkatnya kesadaran terhadap penerapan ESG menjadikan BRI senantiasa berusaha mewujudkan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Harapannya, tentu saja agar dapat memberikan pelayanan melebihi ekspektasi seluruh stakeholders,” pungkasnya.