FLY FOR HUMANITY BANTU PETAKAN DAERAH TERDAMPAK GEMPABUMI CIANJUR

TIm FLY FOR HUMANITY BANTU PETAKAN DAERAH TERDAMPAK GEMPABUMI CIANJUR
0 Komentar

sumedangekspres – Gerakan Fly for Humanity merupakan sebuah inisiatif yang mengoptimalkan penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone dalam dunia kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Diinisiasi oleh anak-anak muda dari Synersia Foundation (Sky Volunteer), didukung oleh U-INSPIRE Indonesia, dengan dukungan teknologi dari perusahan drone lokal Indonesia. Saat ini Gerakan Fly For Humanity sedang menjalankan misi Operasi Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Kabupaten Cianjur.

Misi ini dapat berjalan atas bantuan dan dukungan dari: BNPB, BIG, BRIN, Kementerian ATR/BPN, WAKAF SALMAN ITB, PRAMUKA UI, UHAMKA, APDI, IMC, Tera Drone, Labru, Loka Langit, PT. SENA, PT. Surveyor  Indonesia, Box Breaker, Andigital

Peristiwa gempabumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan sekitarnya menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Perlu adanya penanganan secara optimal terhadap peristiwa bencana gempa bumi Cianjur melalui pelibatan berbagai pihak termasuk didalamnya keterlibatan komunitas pengguna UAV/Drone. Ketersediaan informasi geospasial yang akurat akan memberikan keputusan yang tepat, efisien, efektif dan komunikatif dalam upaya penanganan darurat bencana gempabumi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,

Baca Juga:Akhir Tahun, Simak Cara Berlibur IniPelaku Soceng Diringkus Polisi, BRI Proaktif Ungkap Kejahatan Perbankan

Pemetaan merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan ketika terjadi bencana, guna merencanakan aksi respon yang tepat. Pemetaan udara menjadi hal yang akan sangat bermanfaat bagi tim penanggulangan bencana, mengingat daerah terdampak gempa yang cukup luas serta akses darat ke seluruh wilayah terdampak masih terbatas

Gerakan Fly for Humanity turut membantu proses Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Cianjur melalui kegiatan pemetaan udara di daerah terdampak gempabumi. Pemetaan udara ini dilakukan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Gerakan ini berhasil mengumpulkan setidaknya 12 entitas dari berbagai latar belakang, mulai dari lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah (NGO), universitas, lembaga usaha, komunitas, hingga relawan. Tercatat lebih dari 50 orang personil terlibat baik secara langsung turun kelapangan maupun secara remote atau bekerja jarak jauh. Mereka terdiri drone pilot, visual oberver, GIS Operator dan ground checker, serta pihak yang bekerja di balik layar seperti tim data processing, analisis, visualisasi, hingga advokasi dan publikasi. Setidaknya sejak hari pertama (Selasa, 22/11)) menjalankan misi Gerakan Fly for Humanity telah berhasil melakukan pemetaaan udara seluas lebih kurang 2.500 Ha.

0 Komentar